Fakta Penolakan Pemakaman Perawat Positif Covid-19 di Semarang, Makam Akhirnya Dipindah

Salah seorang perawat di RSUP Dr Kariadi, Semarang yang dinyatakan positif virus corona, meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) hari ini.

Istimewa via TribunJateng.com
FOTO HANYALAH ILUSTRASI. Foto-Prosesi pemakaman jenazah PDP virus corona di TPU Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Senin (6/4/2020) sekira pukul 17.00. 

TRIBUNPALU.COM - Stigma buruk yang dilabelkan terhadap para tenaga medis yang menangani virus corona Covid-19 di Tanah Air masih terus terjadi.

Satu di antaranya dialami oleh perawat di sebuah rumah sakit di Semarang, Jawa Tengah.

Salah seorang perawat di RSUP Dr Kariadi, Semarang yang dinyatakan positif virus corona, meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) hari ini.

Perawat berjenis kelamin perempuan itu meninggal dunia karena virus corona, dan akan dimakamkan di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Akan tetapi, jenazah perawat tersebut ditolak warga setempat saat akan dimakamkan.

Hal ini diungkapkan oleh Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan.

Jangan Mudik, Pemerintah Geser Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 26-29 Mei jadi 28-31 Desember 2020

Ratusan Ahli Desak WHO Tutup Pasar Satwa Liar: tak Lagi Murah, Hewan Liar malah Jadi Kuliner Mewah

Update Covid-19 Global per Kamis, 9 April 2020 Petang: Kasus di AS Capai Lebih dari 430.000

 

"Tiba-tiba ada penolakan dari warga."

"Padahal awalnya dari RT setempat tidak ada masalah," jelasnya, seperti yang dikutip dari TribunJateng.com.

Di kawasan TPU tersebut, menurut Alex, sebenarnya liang lahat untuk pemakaman perawat ini pun juga telah dipersiapkan.

"Tapi ada sekelompok orang yang tiba-tiba menolak di situ," ungkapnya.

Alex mengungkapkan, setelah adanya penolakan tersebut, pemakaman jenazah dipindahkan.

"Jadi kami menyampaikan, untuk update terakhir pemakaman dipindahkan," katanya.

 

Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono mengatakan, karena ada penolakan tersebut, akhirnya tempat pemakaman dipindah.

"Oleh keluarga kemudian dimakamkan di Bergota makam keluarga RS Kariadi Semarang."

"Karena almarhumah bertugas di sana," jelas Gunawan saat dihubungi.

Wabah Virus Corona di Arab Saudi, 150 Anggota Kerajaan Dikabarkan Positif Covid-19

Pemerintah Diminta Tunda Pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Tengah Pandemi Covid-19

Mundjirin (kiri) dan Sekda Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono di kantor Bupati Semarang, Kamis (2/4/2020)
Mundjirin (kiri) dan Sekda Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono di kantor Bupati Semarang, Kamis (2/4/2020) (TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI)

Gunawan mengungkapan turut prihatin dengan adanya penolakan tersebut.

"Sebenarnya secara medis proses pemulasaran dan pemakaman jenazah sudah aman karena dilakukan oleh petugas khusus, jadi masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan," ungkapnya.

 

Pemkab Semarang, lanjutnya, segera penyediaan makam umum yang dikelola oleh pemerintah melalui DPU.

Menurutnya, Pemkab Semarang sebelumnya telah menyiapkan lahan untuk makam yang berada di kantor DPRD Kabupaten Semarang.

"Untuk makam yang berada di belakang kantor DPRD sebenarnya itu untuk darurat sementara."

"Kami ingin menyiapkan yang lebih luas sekitar 3000 meter persegi," jelas Gunawan.

Garda Terdepan, Tenaga Medis yang Meninggal Dunia saat Tangani Covid-19 Layak Dimakamkan di TMP

Sebelumnya diberitakan TribunJateng.com, perempuan asal Ungaran Timur, Kabupaten Semarang itu bekerja sebagai perawat di RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang dan dimakamkan di TPU Sewakul, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, mengatakan, pemakaman di Sewakul Ungaran Timur merupakan kehendak dari keluarganya.

 

"Pemakaman di Sewakul, Ungaran Timur, atas permintaan keluarga."

"Sebenarnya karena yang bersangkutan warga Ungaran Timur, sudah disiapkan pemakaman oleh warga di Susukan Ungaran Timur."

"Namun demikian pihak keluarga meminta untuk dimakamkan di Sewakul Ungaran timur, agar dekat dengan makam ayahnya," jelas Alex, Kamis sore di Kantor Bupati Semarang.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, saat ditemui, Kamis (9/4/2020) sore.

Menurutnya yang bersangkutan meninggal dunia Kamis ini di RSUP Kariadi Kota Semarang.

"Jenazah saat ini di pulasara ditangani tim khusus pemulasaran."

"Kemudian dimakamkan di Sewakul Kecamatan Ungaran Timur," lanjutnya.

Alex menjelaskan, dari kondisi di lapangan, masyarakat di Ungaran Timur Kabupaten Semarang tidak mempermasalahkan pemakaman yang bersangkutan.

Tidak ada informasi penolakan warga terkait pemakaman yang bersangkutan.

"Artinya mereka mau memahami bahwa yang bersangkutan memang warga Ungaran Timur Kabupaten Semarang," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening yang berada di tempat pemakaman menuturkan, pihaknya menyampaikan belasungkawa terkait meninggalnya pasien positif Corona asal Kabupaten Semarang di RSUP Dr Kariadi Semarang.

Ia menjelaskan, Pemkab Semarang telah menyiapkan tempat khusus pemakaman jenazah Corona di Kabupaten Semarang, yakni di TPU Genuk Ungaran Barat, apabila tak ada lagi alternatif lain.

"Namun jika masyarakat sekitar memahami dan tidak ada penolakan maka tidak ada masalah," jelas Bondan

(Tribunnews.com/Whiesa, TribunJateng.com/Akbar Hari Mukti) (Kompas.com/Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemakaman Perawat Positif Corona di Semarang Ditolak, Kronologi hingga Akhirnya Dipindah

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved