Video Simulasi Penyebaran Virus Corona Covid-19 Keluar dari Orang Batuk dan Menyebar ke Orang Lain

Sebuah video animasi menunjukkan simulasi bagaimana partikel-partikel virus corona (covid-19) yang keluar dari batuk seseorang yang positif.

ub.edu
ILUSTRASI virus corona. Sebuah video animasi menunjukkan simulasi bagaimana partikel-partikel virus corona (covid-19) yang keluar dari batuk seseorang yang positif. 

TRIBUNPALU.COM - Begitu mudahnya virus corona Covid-19 menular antar manusia, memunculkan pertanyaan bagaimana cara virus berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain.

Sehingga, kini para peneliti berusaha untuk mengobservasi cara penularan virus corona Covid-19.

Sebuah video animasi menunjukkan simulasi bagaimana partikel-partikel virus corona (covid-19) yang keluar dari batuk seseorang yang positif.

Tampak dalam video tersebut partikel virus corona dapat bertahan di udara beberapa saat dan menyebar ke area, hingga akhirnya menginfeksi inangnya.

Dilansir dari The Sun, para ilmuwan membuat simulasi komputer untuk mempelajari sejauh mana virus dapat melakukan perjalanan di dalam ruangan.

Hingga meneliti bagaimana awal tetesan ludah atau droplet akan menginfeksi orang lain bahkan setelah orang yang sakit pergi.

Pemerintah Kota Los Angeles Tarik Tunawisma dari Jalanan ke Hotel di Tengah Pandemi Covid-19

Masker Kain Alternatif ala Istri Ridwan Kamil, Hanya Butuh Tiga Bahan dan Tak Perlu Dijahit

Pemidanaan di Tengah Pandemi Covid-19, SBY Sarankan Pemerintah tak Langsung Gunakan Langkah Hukum

Sebuah video simulasi menunjukkan awan partikel virus corona
Sebuah video simulasi menunjukkan awan partikel virus corona yang melintas di seberang lorong di supermarket. (Credit: Aalto University / Via The Sun)

Dari video simulasi tersebut, par ilmuwan mengatakan bahaya ketika seseorang yang idap Covid-19 batuk, dan virusnya menyebar di dalam ruangan.

Para ilmuwan yang terlibat mengatakan bahwa cara terbaik untuk menghindari penularan virus adalah dengan menjauh dari ruang publikseperti toko dan stasiun.

Profesor Ville Vuorinen dari Universitas Aalto di Finlandia mengatakan kepada BBC:

"Jika Anda pergi ke sana (tempat umum), batasi bepergian tersebut sesedikit mungkin. dan sesingkat mungkin."

Dalam sebuah pernyataan yang menyertai video tersebut, para peneliti mengatakan:

"Hasil awal menunjukkan bahwa partikel aerosol yang membawa virus dapat tetap berada di udara lebih lama dari yang diperkirakan, sehingga penting untuk menghindari ruang publik yang sibuk di dalam ruangan."

"Ini juga mengurangi risiko infeksi droplet, yang tetap menjadi jalur utama penularan virus corona."

Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Aalto Finlandia, Institut Meteorologi Finlandia, Pusat Penelitian Teknis VTT Finlandia, dan Universitas Finlandia.

Para ahli meneliti bagaimana partikel aerosol udara kecil diangkut di udara ketika dipancarkan dari saluran pernapasan ketika bersin, batuk atau bahkan berbicara.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved