Virus Corona
Terapkan Lockdown secara Ketat, Eropa Catat Penurunan Drastis Polusi Udara
Awal tahun 2020 ini, publik dunia digegerkan dengan munculnya wabah virus corona.
TRIBUNPALU.COM - Awal tahun 2020 ini, publik dunia digegerkan dengan munculnya wabah virus corona.
Wabah virus tersebut kabarnya pertama kali ditemukan di wilayah Wuhan, Cina pada Desember 2019 lalu.
Kini, memasuki bulan keempat di tahun 2020, wabah virus corona telah menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia.
Tidak hanya itu, angka kasus infeksi virus juga semakin bertambah dari hari ke hari.
Secara global, kasus Covid-19 telah melewati angka dua juta.
• PBB Sebut Pandemi COVID-19 sebagai Ujian Terbesar Pasca Perang Dunia II
• WHO Nyatakan Wabah Virus Novel Corona Sebagai Darurat Kesehatan Global
Luasnya penyebaran wabah tersebut akhirnya mendorong badan kesehatan dunia atau WHO menetapkan Covid-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus corona sebagai pandemi global.
Sebelum itu, WHO juga telah menetapkan status darurat kesehatan global.
Menanggapi hal ini, sejumlah negara pun mulai memutar otak dalam rangka mencegah peneybaran virus lebih jauh lagi.
Salah satu kebijakan yang cukup banyak diberlakukan berbagai negara ialah 'lockdown' atau karantina wilayah.
Maksud dari dikeluarkannya aturan tersebut adalah untuk menghindari adanya perkumpulan atau aktivitas yang melibatkan banyak massa.
Pasalnya, virus corona disebut dapat menyebar atau menular dari orang ke orang (human to human transmission).
• Sisi Lain Lockdown Virus Corona: Polusi Udara Menurun, Pegunungan Himalaya Terlihat dari India
• Dampak Italia Lockdown akibat Virus Corona, Sungai di Venesia Tampak Bening tanpa Kapal Wisata
Namun sepertinya kebijakan lockdown tidak hanya berguna untuk mencegah penyebaran virus saja.
Hal ini lantaran ditemukannya fakta berupa penurunan tingkat polusi udara di sejumlah negara.
Termasuk di antaranya ialah sejumlah negara di wilayah Eropa.
Badan Antariksa Eropa atau ESA melaporkan penurunan tingkat polusi udara secara signifikan dalam satu bulan terakhir.
Dalam keterangannya, disampaikan bahwa tingkat nitrogen dioksida mengalami penurunan hingga 50 persen di sejumlah kota.
Dilansir dari laman CNN pada Kamis (16/4/2020), penurunan tingkat polusi udara ini terjadi bertepatan dengan penerapan 'karantina secara ketat' di Eropa.
Lebih lanjut dikatakan bahwa peningkatan kualitas udara ini secara jelas terjadi di Prancis, Spanyol, dan Italia.
• Cegah Penyebaran Virus Corona, India Perpanjang Masa Lockdown Hingga 3 Mei
• Kebijakan Lockdown Berakhir, Warga Berbondong-Bondong Tinggalkan Kota Wuhan
Peningkatan kualitas udara juga terjadi selama lockdown di India
Tak hanya Eropa, penurunan tingkat polusi sekaligus peningkatan kualitas udara juga terjadi di India.
Sebagaimana yang diketahui, negara yang mendapat julukan sebagai Anak Benua itu juga menerapkan aturan lockdown.
Dilansir dari CNN Travel, sebuah laporan menunjukkan 85 kota di India menunjukkan penurunan polisi utama sejak seminggu pertama penerapan lockdown.
• Korea Selatan Catat Ada 140 Kasus Pasien Virus Corona yang Kembali Terinfeksi
• Update Corona Sulteng Kamis (16/4/2020): Total Ada 22 Pasien Covid-19, Terbanyak di Morowali Utara
Tak berhenti sampai di situ, terdapat kabar baik lainnya yang menyusul peningkatan kualitas udara di India.
Beberapa waktu belakangan ini, penduduk setempat khususnya mereka yang tinggal di wilayah Punjab dapat melihat pemandangan indah pegunungan Himalaya.
Sejumlah warga pun terlihat membagikan potret pemandangan tersebut dari rumah mereka masing-masing.
Salah satu warga bernama Manjit Kang menuliskan dalam akun media sosialnya bahwa ini merupakan kali pertama dalam 30 tahun dapat melihat pegunungan Himalaya secara jelas.
"This was the view from our rooftop at home in Punjab India. For the first time in almost 30 years could clearly see the Himalayas due to India’s lockdown clearing air pollution. Just amazing!
(Ini merupakan pemandangan dari atap rumah kali di Punjab, India. Untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun (kami) dapat melihat pegunungan Himalaya secara jelas berkat lockdown di India. Luar biasa!)," tulisnya.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)