Virus Corona Disebut bisa Menular lewat Kentut, Dokter: Ada Kemungkinan, tapi Itu Sulit Terjadi

Dokter Spesialis paru asal Indonesia menanggapi soal kemungkinan virus corona Covid-19 menular lewat buang angin atau kentut.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
ILUSTRASI virus corona COVID-19. Dokter Spesialis paru asal Indonesia menanggapi soal kemungkinan virus corona Covid-19 menular lewat buang angin atau kentut. 

Sehingga kalaupun ketut tersebut mengandung virus corona, akan sulit sekali keluar ke udara karena tertutup pakaian.

"Nah apakah bisa menular melalui buang angin? Secara teknis masih mungkin menular dari buang angin, tapi secara praktik sangat sulit untuk terjadi," jelasnya.

"Karena orang ketika bertemu dengan orang lain itu menggunakan celana atau penutup di bagian bawah kita."

"Sehingga sangat jarang sekali untuk bisa keluar ke udara bebas karena menggunakan pakaian tertutup."

"Sedangkan yang paling mungkin terjadi adalah ketika orang berbicara atau batuk dan tidak menggunakan masker sehingga percikan air liur itu bisa sampai ke orang yang di sekitarnya," tutup dr Erlang.

Simak video selengkapnya:

Penolakan Jenazah Perawat Covid-19, IDI: Kami Mengecam Keras dan Tindakan Tersebut tidak Pantas

Eka Gustiwana hingga Yovie Widianto Ciptakan Lagu Berisi Pesan dan Dukungan Hadapi Virus Corona

Nunung dan Saudaranya Masih Punya Keinginan yang Belum Terwujud demi Kesembuhan Ibunda

Perokok Memiliki Risiko Tertular dan Kematian akibat Covid-19 Lebih Tinggi

Perokok atau seorang dengan kebiasaan merokok disebut memiliki risiko kematian dan penularan virus corona lebih tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus di kanal Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020).

Isman mengatakan beberapa penelitian melaporkan bahwa telah terjadi peningkatan risiko terpapar Covid -19.

Sebut saja WHO dan beberapa penelitian dari Eropa dan Amerika.


Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang tayang di Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020).
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang tayang di Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020). (Youtube/KompasTV)

Khusus untuk pasien positif Covid-19 yang merokok, setidaknya risiko kematiannya jauh lebih tinggi daripada pasisen biasa.

"Baru-baru ini beberapa peneliti dari WHO, Eropa dan US juga sudah melaporkan bahwa terjadi peningkatan risiko terjadinya Covid-19 dan juga kematian pada pasien-pasein dengan perokok."

Untuk hipotesis yang mendukung tingginya risiko penularan Covid-19, penggunaan rokok dari jari menuju mulut merupakan pintu masuk yang jelas untuk mempermudah kontaminasi virus corona.

Selain itu, kandungan rokok juga bisa membukakan ruang untuk virus Covid -19 ini higgap pada sel di dalam paru-paru.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved