Virus Corona

WHO Tegaskan Tak Ada Garansi Pasien yang Sudah Sembuh akan Lebih Kebal Terhadap Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tidak ada bukti kuat pasien yang pernah terinfeksi corona akan kebal pada virus itu.

Instagram/drtedros
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus 

TRIBUNPALU.COM - Angka kesembuhan Covid-19 semakin meningkat setiap harinya.

Kondisi ini menjadi kabar baik di tengah mewabahnya pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir.

Namun di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tidak ada bukti kuat pasien yang pernah terinfeksi corona akan kebal pada virus itu.

Pernyataan WHO menyoal gagasan penerbitan sertifikat kepada orang-orang yang sudah sembuh dari Covid-19.

Surat ini diasumsikan bahwa penerimanya dinyatakan kebal dari infeksi ulang SARS-CoV-2, sebagaimana dilaporkan Guardian

 

Dimana pemerintah membuat terobosan ini menjadi solusi masalah sosial akibat lockdown.

Akan tetapi catatan ilmiah WHO menyatakan bahwa saat ini tidak ada bukti orang pulih dari Covid-19 akan memiliki antibodi dan terlindungi dari infeksi kedua.

Perjuangan Lawan Covid-19 Belum Selesai, WHO: Virus Ini Akan Bersama Kita untuk Waktu yang Lama

Mobil WHO Pembawa Sampel Uji Virus Corona Tertembak di Myanmar, Pengemudi Dilaporkan Tewas

Direktur Jenderal WHO: Yang Terburuk dari Pandemi Virus Corona Covid-19 Sudah Ada di Depan Mata

Sebaliknya, sertifikat ini bisa menimbulkan resiko kesehatan lebih lanjut.

Sebab jaminan itu tidak pasti dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Pada titik ini dalam pandemi, tidak ada cukup bukti tentang efektivitas kekebalan yang dimediasi-antibodi untuk menjamin akurasi 'sertifikat imunitas' atau 'sertifikat bebas risiko'," kata catatan itu.

"Orang yang berasumsi bahwa mereka kebal terhadap infeksi kedua karena mereka telah menerima hasil tes positif dapat mengabaikan saran kesehatan masyarakat."

"Oleh karena itu, penggunaan sertifikat semacam itu dapat meningkatkan risiko transmisi lanjutan," ungkap catatan itu.

DIMAKAMKAN - Tim medis dan Petugas melakukan prosesi pemakaman jenazah orang dengan Covid-19, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta barat. Senin (13/4/2020). Mereka melakukan pemakaman ini dengan menggunakan protokol kesehatan yang ditetapkan  pemerintah dan WHO. (Wartakota/Nur Ichsan)
DIMAKAMKAN - Tim medis dan Petugas melakukan prosesi pemakaman jenazah orang dengan Covid-19, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta barat. Senin (13/4/2020). Mereka melakukan pemakaman ini dengan menggunakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan WHO. (Wartakota/Nur Ichsan)

Padahal di Korea Selatan dan China marak terjadi mantan pasien Covid-19 kembali terinfeksi virus yang sama.

Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk hasil tersebut.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Jeong Eun-kyeong mengatakan mungkin virus itu aktif kembali.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved