Kasus Pandemi Covid-19 Menurun, Pelajar di Shanghai dan Beijing Kembali ke Sekolah
Kasus infeksi virus corona atau Covid-19 di Cina mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan.
TRIBUNPALU.COM - Kasus infeksi virus corona atau Covid-19 di Cina mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan.
Kondisi ini pun mendorong dibukanya sejumlah aturan yang sempat diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus.
Satu di antaranya ialah dengan kembali dibukanya kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sebagaimana yang telah diketahui, sekolah menjadi salah satu ruang publik yang ditutup akibat pandemi ini.
• Seluruh Pasien Virus Corona di Wuhan, Cina Telah Diperbolehkan Pulang
• Banyak Pasutri Kerap Bertengkar Selama Karantina Virus Corona, Angka Perceraian di Cina Meningkat
Setidaknya sejak bulan Januari 2020 silam, otoritas setempat menutup sekolah-sekolah yang ada di Cina.
Meski begitu, seiring dengan penurunan laporan kasus baru, kegiatan belajar mengajar di sekolah pun kembali dibuka.
Diwartakan oleh AFP, pembukaan kembali sekolah di Cina ini dilakukan secara bertahap sejak bulan lalu.
Kabar terbaru menunjukkan para pelajar tingkat akhir di Shanghai dan Beijing kembali ke sekolah pada Senin (27/4/2020) ini.
Pelajar di dua kota besar itu akhirnya diperbolehkan untuk kembali ke sekolah mereka setelah beberapa bulan lamanya.
Meski begitu, pelonggaran kebijakan ini tidak lantas berlaku bagi setiap murid.
Di Shanghai misalnya, hanya pelajar tingkat akhir di jenjang SMP dan SMA saja yang diizinkan untuk kembali bersekolah.
Sementara, Beijing hanya mengizinkan pelajar tingkat akhir SMA yang kembali ke sekolah.
Kebijakan ini dimaksudkan dalam rangka mempersipkan ujian masuk universitas atau biasa disebut sebagai 'gaokao.'
• Sekolah Internasional di Jakarta Diliburkan karena Ada Seorang Guru Diduga Terinfeksi Corona
• Protokol Antisipasi Virus Corona Diterbitkan, Ini 16 Hal yang Harus Dilakukan di Sekolah dan Kampus
Hal ini pun mendapat sambutan baik dari pelajar di sana.
Mereka mengaku senang lantaran dapat berkumpul kembali dengan teman sekelas setelah sekian lama.
"Saya senang, sudah cukup lama sejak terakhir bertemu dengan teman satu kelasku. Saya sangat merindukan mereka," ujar Hang Huan.
Seorang pelajar lainnya, yakni Wang Yuchen mengungkapkan jika kondisi di rumah tidak mendukung kegiatan belajar selayaknya suasana yang ada di sekolah.

Tetap terapkan langkah pencegahan
Langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona tetap diberlakukan meski sejumlah aturan mulai dilonggarkan.
Seperti yang dilakukan seorang pelajar di SMA Chenjinglun, Beijing ini misalnya.
Meng Xianghao, nama pelajar tersebut, mengatakan dirinya membawa beberapa benda yang difungsikan sebagai pelindung diri.
"Saya membawa masker, kantong sampah, dan disinfektan," kata Meng.
Tak hanya itu, sebuah tenda juga terlihat dipasang di depan gerbang sekolah yang dijaga oleh petugas berpakaian hazmat.
Sementara seorang petugas lainnya terlihat menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar gerbang sekolah.

Wuhan buka kembali sekolah pada 6 Mei
Kota Wuhan yang disebut sebagai pusat penyebaran virus corona menetapkan untuk membuka kembali sekolah di sana pada 6 Mei 2020 mendatang.
Sementara itu, kabar terakhir menunjukkan jika seluruh pasien virus corona di sana telah dipulangkan.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC), Mi Feng pada Minggu (26/4/2020).
"Atas usaha dari tenaga medis profesional di Wuhan dan dari seluruh negeri, pada 26 April ini semua pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Wuhan telah dipulangkan," kata Mi Feng dikutip dari CNN.
• Kebijakan Lockdown Berakhir, Warga Berbondong-Bondong Tinggalkan Kota Wuhan
• Kasus Virus Corona di Cina Alami Penurunan, Tembok Besar Cina kembali Dibuka untuk Wisatawan
Lebih lanjut, pihak NHC memaparkan total kasus virus corona yang tercatat di Kota Wuhan ialah sebanyak 46.452 kasus per Sabtu (25/4/2020).
Wuhan sendiri juga telah secara resmi membuka aturan lockdown atau karantina wilayah setelah sekira dua bulan lamanya diterapkan di sana.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)