Anies Sebut Pemprov DKI Jamin Pendidikan Anak Tenaga Medis yang Gugur karena Corona hingga Kuliah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberi santunan kematian atas meninggalnya tenaga medis yang menangani pasien virus corona di Jakarta.

Capture Youtube Kompas TV
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan kegiatan sekolah di Jakarta diliburkan selama dua pekan terkait merebaknya Virus Corona, Sabtu (14/3/2020). Selain sekolah, Pemprov DKI juga menutup seluruh tempat wisata dibawah kewenangannya. 

TRIBUNPALU.COM - Tim medis saat ini menjadi garda terdepan dalam melawan pandemi virus corona atau Covid-19.

Mereka rela mengerahkan semua tenaga bahkan hingga nyawa demi menyembuhkan pasien covid-19.

Banyak tim medis yang telah gugur dalam melawan Covid-19.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberi santunan kematian atas meninggalnya tenaga medis yang menangani pasien virus corona di Jakarta.

Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di akun Instagram resminya @aniesbaswedan, Minggu (10/5/2020).

Selain santunan kematian, Pemprov DKI Jakarta juga akan menjamin seluruh biaya pendidikan putra-putri tenaga kesehatan yang gugur tersebut hingga jenjang kuliah.

Soal Penanganan Covid-19, Media Australia Sebut Sikap Anies Baswedan Serupa Gubernur New York

DPRD DKI Sebut Menkeu Sri Mulyani Pojokkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan

Pemprov DKI Disebut Tak Punya Anggaran Bansos, Anies: Kami Sediakan Anggaran Rp 5,032 Triliun

Unggahan Anies ini menindaklanjuti pernyataannya di acara Mata Najwa, Rabu (6/5/2020).

Saat itu, Anies disambungkan dengan suami tenaga medis yang meninggal setelah merawat pasien virus corona.

"Rabu lalu dipertemukan dengan Pak Syahrul Rahmadi di @MataNajwa, beliau suami dari almarhumah Ninuk Dwi, perawat RSCM, tenaga medis pertama di Indonesia yg gugur dalam tugas melawan COVID-19," ungkapnya.

Saat itu, Syahrul bercerita bahwa keluarganya belum mengetahui hasil tes swab sejak bulan Maret.

Sehingga ia dan anak-anaknya masih berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

"Pak Syahrul bercerita mengenai kesulitan yang ia dan keluarga hadapi pasca meninggalnya sang istri.

Delapan orang keluarganya menjadi ODP dan diambil tes swab bulan Maret, namun hingga sekarang lebih dari 40 hari kemudian ia belum mengetahui hasilnya," jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2020). (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Menurut Anies, keluarga dari korban virus corona, tak boleh terdampak seperti yang dialami oleh Syahrul.

"Akibat ketidakpastian ini ia tidak bisa bekerja, dan seluruh anggota keluarganya masih dalam isolasi mandiri.⁣

Ini tidak bisa dibiarkan, keluarga tenaga kesehatan yang ditinggalkan tidak boleh terbebani lagi oleh hal-hal semacam ini," terang Anies.

Seperti janji Gubernur DKI Jakarta dalam acara Mata Najwa Rabu lalu, Pemprov DKI Jakarta akhirnya mengambil tes swab ulang pada seluruh keluarga tenaga medis yang meninggal tersebut.

"Esoknya, hari Kamis kami kirim tim dari Dinkes DKI untuk mengambil ulang tes swab pada seluruh keluarganya di Bekasi.

Hasil tes swab oleh Labkesda DKI langsung keluar malam itu juga, dan Alhamdulillah seluruh anggota keluarga pak Syahrul dinyatakan negatif. Mereka bisa kembali beraktivitas," ungkap Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, pihaknya telah memberi tambahan insentif hingga akomodasi hotel dan transportasi kepada tenaga medis yang merawat pasien corona di Jakarta.

"Sebagai dukungan kepada tenaga kesehatan COVID-19, sejak Maret 2020 Pemprov DKI telah memberikan tambahan insentif, akomodasi di hotel milik DKI, dan termasuk fasilitas transportasi bus TransJakarta khusus tenaga medis," lanjutnya.

"Kami menyadari sebesar apapun santunan, jaminan sosial tidak akan pernah bisa menyamai perjuangan dan pengorban para tenaga medis ini.

Pada mereka kami haturkan rasa hormat dan rasa terima kasih yang tak terhingga. ⁣Ibukota bangga pada ibu, bapak, dan rekan-rekan semua," tulis Anies Baswedan.

Yunarto Wijaya Nilai Anies Baswedan Jarang Blusukan ke Gang Sempit, Ini Respon Ferdinand Hutahaean

Reaksi Yunarto saat Anies Baswedan Ajak Masyarakat Bayar Kembali ke Jakarta: Kebanyakan Gimmick

Pernyataan Anies di Mata Najwa

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, Pemprov DKI telah memberi insentif tambahan sebesar Rp 6 juta per bulan, untuk tenaga medis yang menangani pasien virus corona.

Pihaknya juga menyiapkan tempat tinggal khusus untuk dokter dan perawat, di hotel yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta.

Ia menyebut, banyak orang yang memberi bantuan kepada tenaga medis, setelah pihaknya menyiapkan tempat khusus.

"Begitu kami berikan tempat tinggal, begitu banyak orang yang memberikan bantuan kepada tenaga medis," ungkapnya, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (7/5/2020).

"Ada yang secara khusus memberikan pelayanan-pelayanan untuk para tenaga medis," jelasnya.

Reza Arap Klaim Anies Baswedan Dukung Program Sewa GOR untuk Tampung Tunawisma

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2020)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2020) (dok. Pemprov DKI)

Anies menyampaikan, Pemprov DKI akan memberi jaminan pendidikan bagi anak-anak dari tenaga medis yang gugur karena melawan Covid-19.

Keluarga dari tenaga medis yang meninggal, akan mendapat santunan kematian sebesar Rp 242 juta.

"Semua tenaga medis yang meninggal kita tidak inginkan, tetapi kalau kejadian, maka biaya pendidikan seluruh anak-anaknya ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta sampai dengan kuliah," jelasnya.

"Kita selalu memberikan usaha untuk meringankan beban keluarga, semua proses santunan kita kerjakan."

"Jadi kalau meninggal itu ada santunan bernilai Rp 242 juta" imbuh Anies Baswedan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies: Pemprov DKI Jamin Pendidikan Anak Tenaga Medis yang Gugur karena Tangani Corona hingga Kuliah,

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved