Yunarto Wijaya Nilai Anies Baswedan Jarang Blusukan ke Gang Sempit, Ini Respon Ferdinand Hutahaean
Direktur Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya kembali menyoroti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
TRIBUNPALU.COM - Direktur Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya kembali menyoroti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Kali ini, Yunarto menyoroti soal kinerja Anies dalam selama merebaknya wabah pandemi virus corona Covid-19 di DKI Jakarta.
Pria yang akrab disapa Toto ini merasa bahwa Anies jarang terlihat melakukan pengontrolan ke lapangan, terutama pada gang-gang sempit.
Padahal menurut Toto, gang sempit memiliki potensi penyebaran dan penularan Covid-19 yang tinggi.
Hal ini diungkapkan Toto lewat cuitan di akun Twitternya yang diunggah pada Senin (4/5/2020) hari ini pukul 13:48 WIB.
"Kok jarang banget liat @aniesbaswedan
kontrol ke lapangan terutama ke gang2 sempit yg potensi penyebaran gampang terjadi ya? Atau memang beliau fokus di konpers atau saya kurang baca berita? #SeriusNanya," tulis Yunarto.
Rupanya cuitan ini mendapatkan respon dari politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menyebut, kemungkinan karena di gang-gang kecil tidak ada media atau wartawan.
"Mungkin karena di Gang ngga ada media/wartawan dan kamera kali," tulis Ferdinand Hutahean di cuitan Yunarto.
• Reaksi Yunarto saat Anies Baswedan Ajak Masyarakat Bayar Kembali ke Jakarta: Kebanyakan Gimmick
• Kabar Ridwan Kamil soal Produksi Masker Tuai Pujian dari Selebritis, Yunarto Wijaya: Juara Ini!
• Fadli Zon Kritik Logo Bantuan Presiden, Yunarto Beri Sindiran Menohok dengan Tunjukkan Foto Prabowo
Yunarto Wijaya Sebut Anies Baswedan Kebanyakan Gimmick
Yunarto Wijaya kembali memberikan sindiran pedas terkait kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ia mengatakan bahwa Anies Baswedan terlalu banyak gimmick.
Hal itu berkaitan dengan program terbaru yang diluncurkan oleh Anies Baswedan.
Program tersebut yakni Kolaborasi Sosial Berskala Besar ( KSBB), yang merupakan kolaborasi sosial dari warga untuk warga lainnya yang membutuhkan, dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai fasilitator program.
Hal ini diinisiasi Pemprov DKI Jakarta, karena seringkali ada kekosongan penyaluran bantuan, kepada warga yang paling terdampak secara ekonomi, oleh wabah virus corona ini.