Strategi Gubernur Bali yang Yakin Wilayahnya Bisa Jadi yang Pertama Bebas dari Covid-19 tanpa PSBB
Gubernur Bali I Wayan Koster mengklaim pihaknya mampu menekan laju penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) meski tanpa penerapan PSBB.
Koster juga menyebut sinergitas desa adat dilaksanakan dengan aparat keamanan, Babinsa dan kelurahan.
Sedangkan di tingkat menengah, sinergi dilaksanakan dengan bupati dan wali kota se-Bali.
Sinergi tersebut dilakukan berdasarkan arahan dan instruksi yang sejalan dengan pemerintah pusat.
• Dahlan Iskan Semprot Tuntutan Anggota DPR yang Ngotot RI Cetak Uang Rp 600 Triliun

Faktor lain yang tak kalah pentingnya yakni kualitas pelayanan kesehatan.
Saat ini di Bali ada 13 rumah sakit rujukan lengkap dengan ruang isolasi yang memadai, tenaga medis yang kompeten, serta peralatan yang lengkap.
Pihaknya juga menyediakan tiga laboratorium untuk uji swab dengan kapasitas 490 sampel per hari.
“Tentu kami juga memperhatikan tenaga medis yang bekerja luar biasa, karena terbukti pasien yang sembuh di Provinsi Bali sangat tinggi.”
“Untuk itu, kami sediakan fasilitas yang baik, insentif, dan penghargaan kepada tenaga medis.”
“Kami bangga betul dengan tenaga medis kami di Bali,” tutur Koster.
Pihaknya juga mengawasi kedatangan buruh migran atau anak buah kapal (ABK).
Seluruh pasien positif dikarantina di sejumlah fasilitas karantina yang disiediakan provinsi.
Kemudian, yang negatif dikarantina di kabupaten atau kota selama 14 hari.
Koster menambahkan saat ini juga pihaknya sedang fokus menangani kasus transmisi lokal.
Ia menargetkan angka kesembuhan mencapai 90 persen pada akhir Mei 2020.
Gubernur Bali juga menginginkan daerahnya menjadi provinsi pertama yang bebas kasus Covid-19 di Indonesia.
• PSSI Putuskan Piala Dunia U-20 2021 Tetap Digelar sesuai Rencana Awal meski Pandemi Covid-19