Tidak Memaksakan Umat Beribadah di Luar saat Wabah Merebak, Quraish Shihab: Islam itu Fleksibel

Quraish Shihab menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang tidak kaku dan selaras dengan keadaan yang ada.

YouTube/Mata Najwa via Kompas.com
Cendekiawan muslim, Quraish Shihab. 

TRIBUNPALU.COM - Pandemi virus corona Covid-19 masih terus berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Untuk mencegah risiko penularan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, masyarakat diimbau untuk membatasi aktivitas sosial dan menjaga jarak fisik.

Termasuk dalam hal ibadah.

Pembatasan aktivitas fisik saat suatu wabah penyakit merebak dinilai penting karena sesuai dengan anjuran agama Islam yang dituntunkan kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Menurut Quraish Shihab, hal itu sudah dicerminkan jauh saat Khalifah Umar bin Khatab menjabat sebagai pemimpin.

Saat itu Umar yang hendak mengadakan kerja sama dengan negara Syam (daerah Lebanon-Syria) terpaksa menunda kerja sama tersebut karena adanya wabah Kolera di negaranya.

Penjahit di Gorontalo Dinyatakan Positif Covid-19 Diduga Akibat Sering Keluar Rumah Tanpa Masker

Anies Terbitkan Pergub, Warga di Jakarta Dilarang Keluar Jabodetabek, Berlaku Mulai 14 Mei 2020

Kepala Suku Amazon Meninggal Dunia karena Covid-19, Rakyat Iringi Pemakaman dengan Tarian & Nyanyian

Simak 18 Gejala Virus Corona, dari yang Paling Umum hingga Paling Jarang Ditemukan

"Saat itu Umar menuju Syam untuk kerja sama tetapi mendengar ada wabah dirinya pun membatalkan kunjungan tersebut. Menurutnya saat itu dirinya merasa bahwa takdir yang membawanya menuju takdir yang lain,” ungkap Quraish Shihab.

Apa yang mau dia sampaikan adalah bahwa Agama Islam selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan yang ada.

Untuk itu Quraish Shihab menambahkan bahwa Islam tidak memaksakan umatnya untuk melaksanakan ibadah di tengah wabah.

Dia menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang selaras dengan kehidupan yang tengah dijalani.

"Agama Islam itu berusaha menyesuaikan dengan ketentuan yang ada. Kalaupun kita harus paham persoalan ketentuan tersebut. Kita harus mengikuti siapa yang memimpin kita."

"Ada hal-hal yang tadinya ditetapkan agama dan itu bisa di veto dalam keadaan darurat dari ketetapan agama. Tata caranya bisa berubah akibat adanya kondisi yang mengubah," ungkap Quraish Shihab.

Jangankan di saat ada wabah, saat ada perang pun Nabi juga mengajarkan kepada kita untuk tidak kaku dalam beribadah.

Karena itu Quraish Shihab menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang tidak kaku dan selaras dengan keadaan yang ada.

Namun baginya apabila masih ada segelintir orang yang memaksakan untuk melakukan ibadah di luar dan membahayakan diri dan keluarganya, tentunya orang tersebut menurutnya menggunakan pendekatan emosi agama yang sangat tinggi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved