Deretan Fakta tentang Gempa Bumi Yogyakarta 27 Mei 2006, termasuk Kontroversi 5 Pusat Gempa

Ada beberapa fakta yang perlu diketahui mengenai gempa bumi Yogyakarta 27 Mei 2006, termasuk adanya kontroversi lima pusat gempa yang berbeda.

Kompas/Wawan H
Gempa Yogyakarta yang terjadi 27 Mei 2006 lalu. 

Kekuatan gempa diprediksi bermagnitudo 5,9.

Pusat gempa berada pada kedalaman 11,7 kilometer.

Pernyataan BMKG jauh berbeda dengan lembaga-lembaga lain.

Sebab, dengan koordinat yang diberikan, pusat gempa menurut BMKG berada di wilayah lautan selatan Yogyakarta.

Kampung Teletubbies tahan gempa



Rumah dome di kampung Teletubbies, Sleman.
Rumah dome di kampung Teletubbies, Sleman. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Setelah gempa Yogyakarta, masyarakat Yogyakarta mulai berbenah dari keterpurukan karena bencana.

Mereka mulai berusaha bangkit agar bisa menjalani kehidupan lebih baik.

Salah satunya adalah dengan membuat rumah tahan gempa. Rumah ini berada di Dusun Nglepen, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan dan dijuluki sebagai Kampung Teletubbies.

Perkampungan unik dengan rumah-rumah berbentuk dome atau kubah kini berusia 14 tahun.

Rumah-rumah tersebut dibangun setelah gempa hebat yang terjadi di Yogyakarta pada 2006.

Pembangunan dengan mendapatkan dana dari lembaga sosial dari luar negeri untuk menampung penduduk Nglepen yang sebagian besar setelah gempa tidak memiliki rumah.

Di dalamnya ada 80 bangunan yang terdiri dari 71 rumah hunian warga, enam fasilitas MCK, satu masjid, satu aula, dan satu lagi untuk klinik kesehatan.

Setiap rumah hunian berukuran diameter 7 meter dengan tinggi rumah 4,6 meter.

Rumah tersebut terdiri dari dua lantai dilengkapi dengan ruang tamu, dua buah kamar, dapur, dan bagian atas yang berlantai kayu dibiarkan tanpa sekat.

Perkampungan ini kini menjadi salah satu desa wisata andalan Sleman dengan dominasi warna putih.

Kisah Hasanudin, Dulu Jadi GM dengan Gaji Rp100 Juta, Kini Akui Lebih Tenang setelah Jualan Cincau

LAPAN Umumkan Hari Ini Pukul 16.18 WIB Akan Terjadi Fenomena Matahari Melintas Tepat di Atas Kabah

Pakar Ekonomi Nilai Penerapan New Normal di Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19 Belum Mendesak

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved