Jawa Timur Catat Tambahan Kasus Covid-19 Tertinggi, Emil Dardak: Kapasitas Testing Meningkat

Menurut Emil Dardak, peningkatan kasus virus corona Covid-19 terjadi bersamaan dengan peningkatan kapasitas testing.

Instagram/emildardak
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. 

TRIBUNPALU.COM - Provinsi Jawa Timur diketahui mengalami tambahan kasus harian virus corona Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menjelaskan alasannya.

Menurut Emil Dardak, peningkatan kasus virus corona Covid-19 terjadi bersamaan dengan peningkatan kapasitas testing.

"Kami menaruh atensi yang besar mengeni perkembangan kasus yang terjadi. Peningkatan ini bersamaan dengan peningkatan kapasistas testing dan upaya penelusuran secara masif yang dilakukan di segala lini," ujar Emil dalam tayangan Youtube KompasTV, Kamis (28/5/2020).

SILATURAHMI - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Redaksi Tribunnews Grup di Jakarta, Sabtu (14/3/2020). (Warta Kota/Nur Ichsan)
SILATURAHMI - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Redaksi Tribunnews Grup di Jakarta, Sabtu (14/3/2020). (Warta Kota/Nur Ichsan) (Wartakota/Nur Ichsan)

Emil pun menyebut, tambahan kasus corona terjadi di wilayah urban yang menyumbang setengah perekonomian di Jawa Timur.

Di antaranya terjadi di wilayah Surabaya Raya seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, dan Mojokerto.

"Sebaran geografis kasus corona ini, sekitar lebih dari 55 persen kasus terfokus di satu wilayah saja."

"Kalau dipetakan ini terjadi di wilayah urban yang menyumbang sekitar 50 persen ekonomi di Jawa Timur," paparnya.

Emil pun menyebut kapasitas testing di Jawa Timur meningkat dari 1000 menjadi 1500 per hari.

Bukan hanya kapasitas testing saja yang meningkat, Emil mengatakan, ketersediaan reagen kit pun meningkat.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Bandingkan Hasil PSBB di Malang dan Surabaya

Tanggapan Pemkot Surabaya soal Cuitan Seorang Dokter yang Ungkap Buruknya Penanganan Covid-19

Kasus Covid-19 di Jawa Timur Terus Meningkat: Disoroti Jokowi, hingga Warga Protes PSBB di Surabaya

Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Sebut Surabaya Harus Hati-hati agar Tidak Seperti Wuhan

Ketua GTPP Covid-19, Doni Monardo Ungkap Penyebab Meningkatnya Kasus Harian Covid-19 di Jawa Timur

Petugas kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dibangun di Kompleks Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Rumah sakit lapangan yang mempunyai daya tampung 200 orang dan bisa dimaksimalkan hingga 500 orang itu kini sudah beroperasi dan merawat pasien Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dibangun di Kompleks Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Rumah sakit lapangan yang mempunyai daya tampung 200 orang dan bisa dimaksimalkan hingga 500 orang itu kini sudah beroperasi dan merawat pasien Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

"Di Institute of Tropical Disease (ITD) Unair sudah ada support 10.000 PCR."

"Kita juga sudah kedatangan 2 alat mobile PCR untuk menambal permasalahan lab yang kapasitasnya berkurang," terang mantan Bupati Trenggalek ini.

Selain itu, Emil juga turut menanggapi pernyataan soal Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Pernyataan tersebut datang dari Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi.

Menurut Emil, soal wilayah yang bisa menjadi Wuhan berlaku bagi semua daerah termasuk Sidoarjo, Gresik, dan Malang.

Petugas kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dibangun di Kompleks Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Rumah sakit lapangan yang mempunyai daya tampung 200 orang dan bisa dimaksimalkan hingga 500 orang itu kini sudah beroperasi dan merawat pasien Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dibangun di Kompleks Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Rumah sakit lapangan yang mempunyai daya tampung 200 orang dan bisa dimaksimalkan hingga 500 orang itu kini sudah beroperasi dan merawat pasien Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Update Covid-19 Kota Palu Kamis 28 Mei 2020: 3 PDP dan 3 Pasien Corona Masih Dirawat, 2 Orang Sembuh

Perjuangan Pemudik dari Jakarta ke Aceh di Tengah Pandemi Covid-19 Jadi Viral: Prosesnya Melelahkan

Zona Merah Covid-19 di Indonesia Masih Banyak, Ketua DPD Minta Pilkada Bulan Desember Dikaji Ulang

"Saya rasa ini berlaku untuk semua, jadi bukan hanya Surabaya saja, tetapi di Sidoarjo, Gresik, dan Malang."

"Cuma memang pada saat kita evaluasi kondisi Surabaya, Sidoarjo dan gresik berbeda," ujar Emil.

Menurutnya, kondisi epidemiologi di Gresik memberikan opsi untuk memperpanjang PSBB meski ada perkembangan yang cukup baik soal pasien PDP dan ODP.

Berbeda dengan Malang, Emil menuturkan, kondisi epidemiologinya dapat dikatakan terkendali sehingga tidak perlu melanjutkan PSBB.

Lebih lanjut, Emil pun mengingatkan agar masyarakat tidak berlega hati saat mengetahui tambahan kasus corona terjadi akibat penambahan testing.

Petugas kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dibangun di Kompleks Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Rumah sakit lapangan yang mempunyai daya tampung 200 orang dan bisa dimaksimalkan hingga 500 orang itu kini sudah beroperasi dan merawat pasien Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dibangun di Kompleks Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Rumah sakit lapangan yang mempunyai daya tampung 200 orang dan bisa dimaksimalkan hingga 500 orang itu kini sudah beroperasi dan merawat pasien Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

"Pada saat testing mengungkap ada banyak kasus positif, ini bukan kemudian kita berlega hati, tetapi bayangkan ini seperti terminologi gunung es," paparnya.

Oleh karena itu, Emil pun tengah menyiapkan strategi khusus untuk PSBB tahap ketiga di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

"PSBB tahap ketiga ini dikembangkan konsep kampung tangguh."

"Jadi cek point ini bukan hanya di jalan arteri tetapi didesentraliasi ke lingkungan warga."

"Tujuannya supaya bisa mengefektifkan kedisiplinan warga," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Emil Dardak Ungkap Alasan Jawa Timur Alami Tambahan Corona Tertinggi: Kapasitas Testing Meningkat

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved