HOAKS! Garam Dapat Sembuhkan COVID-19, Simak Penjelasan Ahli Berikut Ini
Di tengah masa pandemi ini banyak tersiar kabar terutama berkaitan dengan virus corona yang tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
TRIBUNPALU.COM - Di tengah masa pandemi ini banyak tersiar kabar terutama berkaitan dengan virus corona yang tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Informasi-informasi tersebut cukup banyak beredar di media sosial seperti Facebook, Twitter, bahkan WhatsApp.
Satu di antaranya adalah kabar mengenai manfaat garam yang disebut bisa menyembuhkan COVID-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
Dilansir dari laman AFP Fact Check, unggahan mengenai garam sebagai obat virus corona itu salah satunya dibagikan di laman Facebook pada 24 Mei 2020.
• HOAKS Bawang Merah yang Dikupas Bisa Menyerap dan Bunuh Virus Corona, Ini Penjelasannya
Dalam unggahan berbahasa Indonesia tersebut dikatakan bahwa garam dapur bisa menggantikan vaksin.
"Corona kalah dg Garam dapur.
Gak perlu vaksin vaksinan yg mau di drop oleh yahudi ato Cina.
Ini bukan HOAKs." tulis akun bernama Nur Afifah.
• Pemerintah Deteksi Ada Ribuan Hoaks saat Pandemi Covid-19, Polisi Siap Tindak Tegas
Lebih lanjut, diceritakan bahwa ada seseorang yang tiba-tiba mengalami batuk berdahak serta gangguan pernapasan.
Ia mengonsumsi air hangat dan garam dapur kemudian tidur kembali.
Setelah terbangun, batuk maupun dahaknya telah sembuh.
"Apa yg dia lakukan?
1. Buang dahak yg ada.
2. Minum air hangat yg banyak/1gelas.
3. Ambil GARAM DAPUR/MEJA SEDIKIT seujung sendok teh, masukan ke mulut, biarkan garam larut didlm mulut dan telan dikit dikit biar tenggorokan kita dipenuhi suasana garam.
4. Ambil Tisu kasih minyak angin. Terus ditutup ke Hidung jadi masker. Rasakan tarikan nafas yg hangat oleh aroma minyak angin. Sampai saya tertidur kembali.
5. BANGUN tidur tdk terasa lagi dahak dileher dan batuknyapun bables kena garam."

Menanggapi kabar tersebut, sejumlah ahli di bidang kesehatan pun memberikan penjelasannya.
Mereka secara tegas mengatakan bahwa klaim yang dinyatakan pada informasi itu tidaklah benar.
"Sampai saat ini tidak ada bukti bahwa NaCl atau garam dapur dapat membunuh virus yang menyebabkan COVID-19. Informasi itu adalah hoaks," kata Dr Dirga Sakti Rambe, seorang ahli vaksinologi dari OMNI Pulomas Hospital, Jakarta.
Tanggapan serupa juga disampaikan oleh ahli penyakit dalam dari Universitas Gadjah Mada, Agit Sena Adisetiadi yang menyebut "berkumur dengan air garam tidak dapat menangkal infeksi COVID-19."
• 7 Hoaks tentang Virus Corona COVID-19 di Indonesia, Ibu Rumah Tangga hingga Anggota DPD RI Terlibat
Penjelasan terkait kabar yang menyebut bahwa air hangat dan garam dapat mengobati virus corona juga sempat disinggung oleh seorang ahli dari Universitas Johns Hopkins.
Dikatakan bahwa meski berkumur dengan air hangat bisa membuat seseorang merasa lebih baik saat mengalami sakit tenggorokan, namun hal tersebut tidak memberikan dampak apapun kepada virus corona.
Oleh karena itu, sudah jelas bahwa informasi mengenai 'garam dapur berguna sebagai obat COVID-19' adalah tidak benar.

(TribunPalu.com/Clarissa)