Dokter Senior Italia Sebut Corona Mulai Melemah, WHO: Tak Ada Bukti Covid-19 Tak Mematikan Lagi
WHO dan ilmuwan membantah pernyataan dokter Italia yang menyebut bahwa virus corona telah melemah dan kehilangan eksistensinya.
TRIBUNPALU.COM - Dokter senior Italia sekaligus kepala Rumah Sakit San Raffaele di Milan, Alberto Zangrillo mengatakan, virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 telah kehilangan potensi.
Menanggapi hal tersebut, para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai ilmuwan lain mengatakan tidak ada bukti ilmiah virus Corona (Covid-19) kini kehilangan potensinya atau tidak mematikan lagi seperti awal penyebarannya.
"Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah," jelas Van Kerkhove kepada wartawan.
Sejauh ini Covid-19 telah menewaskan lebih dari 370.000 orang dan menginfeksi lebih dari 6 juta orag di dunia.
Martin Hibberd, seorang profesor penyakit menular di London School of Hygiene & Tropical Medicine, melihat perubahan genetik virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 tidak mendukung gagasan bahwa hal itu menjadi kurang ampuh, atau melemah dengan cara apapun.
"Dengan data dari lebih dari 35.000 genom virus, yang ada saat ini tidak ada bukti bahwa ada perbedaan yang signifikan terkait tingkat keparahannya, " katanya dalam sebuah pesan email.
• Dua Perusahaan China Siap Produksi Vaksin Corona Secara Masal pada Akhir 2020, 99 Persen Efektif
Zangrillo, yang merupakan dokter pribadi mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, mengatakan komentarnya itu didukung oleh sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuwan, Massimo Clementi, yang akan diterbitkan minggu depan.
Zangrillo kepada Reuters mengatakan, "kami tidak pernah mengatakan virus telah berubah, kami mengatakan interaksi antara virus dan penderita telah pasti berubah."
"Pada kenyataannya, virus corona secara klinis tak ada lagi di Italia," ujarnya, Senin (1/6/2020).)(Reuters)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO: Tidak Ada Bukti Covid-19 Tak Mematikan Lagi, Bantah Dokter Italia,