Terjadi Lonjakan Kasus Infeksi Covid-19, Apakah Karena Masyarakat Salah Artikan Makna New Normal?
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi, DR Dr Hariadi Wibisono memberikan pandangannya terkait kenaikan kasus corona di Indonesia.
"Selama masih ada satu orang menularkan ke orang lain, berarti masalah belum selesai," ujarnya.
• Wanita di Solo Laporkan Calon Suami ke Polisi karena Tak datang ke KUA saat akan Laksanakan Ijab
• Hari Kedua Jadi Sopir Raffi Ahmad, Dorce Gamalama Sebut Tak Ada yang Istimewa
Terakhir Hariadi menyoroti belum terwujudnya pelaksanaan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara maksimal.
Ia mengatakan jika kebijakan tersebut tidak dioptimalisasi, maka angka kenaikan kasus tidak dapat terhindarkan.
"Saya kembali mencoba merumuskan apa prinsip dari PSBB, yaitu prinsip menjauhkan dari kerumuman."
"Selama (PSBB) tidak terwujud dengan sempurna, artinya orang masih kontak satu sama lain, pasar masih ramai."
"Maka transmisi masih terjadi angka kenaikan kasus jadi satu konsekuensinya, angka berapa? tergantung berapa intens penularan itu terjadi," urainya panjang.
Hariadi menjelaskan, penerapan PSBB selama ini belum terwujud seperti yang diharapkan, apalagi ditambah adanya langah pelonggaran.
"Selama PSBB belum berhasil dan optimal dilaksanakan. Pelonggaran itu akan meningkatkan transmisi."
"Kita lihat pada waktu PSBB saja lalu lintas masih ramai," tandasnya.
Data Kasus Corona per Tanggal 10 Juni 2020
Jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih terus bertambah.
Data yang dihimpun pemerintah hingga Rabu (10/6/2020), menyebut ada tambahan 1.241 kasus baru pasien positif corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Sehingga kasus positif berjumlah 34.316 orang.
Angka ini adalah rekor tertinggi pertambahan kasus sejak virus corona muncul di Indonesia.
Pasien sembuh bertambah 715 orang, sehingga total kasus sembuh 12.129 orang.