Terjadi Lonjakan Kasus Infeksi Covid-19, Apakah Karena Masyarakat Salah Artikan Makna New Normal?

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi, DR Dr Hariadi Wibisono memberikan pandangannya terkait kenaikan kasus corona di Indonesia.

Shutterstock/pixfly via TribunJogja.com
ILUSTRASI new normal di tengah pandemi virus corona Covid-19. 

Adapun kasus kematian bertambah 36, sehingga total kasus kematian 1.959 orang.

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto (https://covid19.go.id/)

Daftar 34 Dokter yang Meninggal Dunia selama 3 Bulan Wabah Covid-19 Merebak di Indonesia

Penjelasan Achmad Yurianto dan Para Pakar soal Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Tembus Angka 1.000

Penjelasan Polisi soal Kabar Said Didu Jadi Tersangka Pencemaran Nama Baik Luhut Binsar Pandjaitan

Demikian yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers dilansir Metro TV, Rabu.

"Penambahan kasus ini didapatkan karena keagresifan dalam tracing yang dilakukan," ujar Yurianto.
Berikut 5 Provinsi dengan tambahan tertinggi pada 10 Juni 2020.

1. Jawa Timur bertambah 273 kasus, 97 sembuh.

2. Sulawesi Selatan bertambah 189, 53 sembuh.

3. DKI Jakarta bertambah157, 146 sembuh.

4. Jawa Tengah bertambah 139, 118 sembuh.

5. Kalimantan Selatan bertambah 127, 10 sembuh.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Wahyu Gilang P)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masyarakat Salah Artikan Makna New Normal Sebabkan Lonjakan Kasus Corona? Ini Penjelasannya

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved