Kisah Wisudawan Terbaik Asal Papua, Wisuda Tak Bisa Dihadiri Orangtua karena Kendala Biaya
"Saya dapat program pertukaran pelajar, jadi saya magang di India, saya pernah dapat program belajar juga di Amerika," ungkap Neas Wanimbo.
Neas dinobatkan menjadi mahasiswa terbaik lantaran memiliki segudang prestasi saat berkuliah.
Ia bahkan mendapat banyak kesempatan untuk berkeliling dunia.
Dirinya mengaku termotivasi ingin membanggakan orang tuanya di Papua.
"Waktu itu saya ingin sekali membanggakan orang tua, jadi waktu kuliah saya salah satu mahasiswa yang aktif sekali di bidang extra kurikuler."
"Saya aktifkan di bidang kegiatan organisasi, di kampus, di BEM, dan itu di luar kampus juga."
"Saya dapat program pertukaran pelajar, jadi saya magang di India, saya pernah dapat program belajar juga di Amerika," ungkap pria berusia 25 tahun ini.
Cerita Neas soal pendidikan Papua
Lebih lanjut, Neas menceritakan pengalaman tentang pendidikan di Papua.
Menurutnya, ia beruntung karena bisa mendapat kesempatan bersekolah di Kota Jayapura.
Selain itu, ia juga mendapat beasiswa untuk meneruskan pendidikan di Ibukota.
"Saya salah satu anak dari pedalaman Papua yang bisa mendapat kesempatan untuk bersekolah di Jayapura."
"Lalu saya dapat beasiswa lagi ke Jakarta," ungkap Neas.
Di kampung halamannya, di daerah Tangma Kabupaten Yahukimo, Wamena, Neas mengaku sulit mendapatkan listrik dan sinyal.

Bahkan, keluarganya baru mengetahui kabar Neas ke Jakarta setelah dua tahun dirinya berkuliah.
"Waktu saya kuliah ke Jakarta orang tua saya tidak tahu, karena di kampung saya tidak ada listrik dan sinyal."
"Baru sekitar dua tahun sejak saya kuliah mereka baru tahu," tuturnya.