Tanggapan Pemerintah saat Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Covid-19

Achmad Yurianto mengingatkan, aktivitas luar rumah yang sudah boleh dilakukan masyarakat hanyalah yang sifatnya produktif.

Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto saat di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/3/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat harus disiplin beradaptasi dengan kebiasaan baru agar selalu aman dari risiko penularan Covid-19.

Hal itu dismpaikannya saat menanggapi ulasan di salah satu media internasional tentang Indonesia yang bisa menjadi hotspot atau pusat penularan baru Covid-19.

"Lakukan adaptasi kebiasaan baru jika ingin produktif. Pada intinya harus aman dari Covid-19," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Menurut Yuri, produktif tetapi aman dari Covid-19 merupakan hal yang mutlak.

Dengan begitu, meluasnya penularan virus pada masa new normal bisa ditekan.

Yuri mengingatkan, aktivitas luar rumah yang sudah boleh dilakukan masyarakat hanyalah yang sifatnya produktif.

Jika aktivitas tersebut masih bisa ditunda atau tidak diperlukan, masyarakat tetap diminta tinggal di rumah.

Hal ini demi mencegah rantai penularan Covid-19.

Cara Mudah Buat Face Shield di Rumah, Hanya Butuh 3 Bahan, Bentuk Topi hingga Kacamata

Pandemi Virus Corona, Guru Besar UI: Efek Polusi Udara Perparah Risiko Kematian akibat Covid-19

Kesembuhan Pasien Covid-19 Paling Kritis di Vietnam Jadi Sorotan, Perawat Akui Rasakan Tekanan Media

Dubes RI untuk Turki: Salat Jumat di Turki Harus Pakai Masker, Khotbah Cuma Lima Menit

"Aktivitas di luar rumah semata-mata hanya untuk kepentingan produktivitas kita. Bukan berarti kepentingan-kepentingan yang bisa ditunda, yang tidak perlu dilakukan, masih kita paksakan untuk kita lakukan," kata dia.

Yuri mengatakan, seandainya pun ingin kembali produktif di luar rumah, masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sebelumnya, Yurianto juga mengatakan, ada tiga lokasi yang rawan menjadi titik-titik baru penularan Covid-19 berdasarkan kajian ahli.

"Di era adaptasi kebiasaan baru (new normal) maka ada beberapa titik yang berpotensi untuk bisa menjadi tempat sebaran baru (penularan) Covid-19," ujar Yuri.

Pertama, kata dia, adalah ruang kantor. Untuk menghindari penularan Covid-19 di kantor, pemilik perusahaan atau pengelola disarankan mencermati tiga hal.

"Satu, perhatikan pengisian ruang dengan jumlah orang. Untuk memastikan setiap pekerja di kantor bisa menjaga jarak setidaknya 1,5 meter, antara satu dengan yang lain," tutur Yuri.

Lalu, yang harus dicermati bahwa adanya kontak yang lama antara sesama karyawan akan berpeluang untuk terjadi penularan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved