Rocky Gerung Sindir Pencalonan Gibran pada Pilkada Solo 2020, Yunarto Wijaya: Mencari Keriuhan?
Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya menyoroti ucapan Rocky Gerung.
TRIBUNPALU.COM - Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya menyoroti ucapan Rocky Gerung.
Diketahui sebelumnya, Rocky Gerung sempat memberikan komentar terkait pencalonan Gibran Rakabuming pada Pilkada Solo 2020.
Lewat tayangan di kanal YouTubenya, Rocky Gerung mengatakan bahwa Gibran tidak akan kalah melawan kotak kosong, seperti yang terjadi di Makassar Sulawesi Selatan.
“Politik Solo akan berupaya untuk menghindari itu. Artinya kemungkinan untuk dikalahkan kotak kosong akan tertutup. Jadi akan dicari cara supaya kotak kosong juga dikalahkan,” katanya.
“Jadi meme sekarang kalau kotak kosong yang kalah di Solo yang menang apa? otak kosong? Jadi otak kosong versus kotak kosong,” tukasnya.
• Ungkap Tipe Wanita yang Diidamkan, Rocky Gerung: Saya Mau Wanita yang Tidak Linear
• Soroti Kemarahan Jokowi, Rocky Gerung: Anggap Saja Ini Drakor Istana, Perlu Episode Baru
• Yunarto Wijaya Komentari Gertakan Jokowi soal Ancaman Reshuffle: Cuma Berujung Pembubaran Lembaga
• Emil Dardak Pamer CCTV di Pasar Tradisional, Yunarto Wijaya: Diapakan Kalau Ketahuan tak Bermasker?
Ucapan Rocky Gerung tersebut rupanya menuai sorotan dari Yunarto Wijaya.
Yunarto Wijaya mengatakan bahwa ucapan Rocky Gerung tersebut tidak perlu diperdebatkan.
Hal ini diungkapkan Yunarto Wijaya melalui cuitan di akun Twitternya.
"Apa juga yg mau didebat dari statement RG ttg otak kosong vs kotak kosong? Khan gak mungkin juga bilang RG "Celana Dalam Kosong" hanya karena dia gak nikah, kecuali emang tujuannya sekedar mencari keriuhan," tulis Yunarto Wijaya.
Rocky Gerung Gambarkan Gibran sebagai Anak Panah Jokowi
Pengamat Politik Rocky Gerung ikut memberikan komentar terkait ramainya Pilkada Solo 2020.
Alasan ramainya Pilkada Solo 2020 tidak lain karena majunya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP).
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menggambarkan kondisi tersebut bagaikan anak dan busur panah.

Hal ini disampaikan dalam tayangan Youtube Rocky Gerung Official, Selasa (21/7/2020).
Namun menurut Rocky Gerung, anak panah yang dimaksudkan bisa menjadi anak panah kehidupan, tetapi juga bisa menjadi anak panah kekuasaan.
Dikatakannya hal itu tergantung bagaimana busur panah memfungsikannya.
• Rocky Gerung Sebut Jokowi Lakukan Pemaksaan Penerapan New Normal: Salah Paradigma
"Saya enggak tahu Gibran yang hari ini dipercakapkan orang, apakah ayahnya juga memaksudkan dia sebagai anak panah kehidupan atau anak panah kekuasaan," ujar Rocky Gerung.
Dengan begitu tidak lain adalah sebagai bentuk nepotisme.
"Kalau dia anak panah kehidupan, maka ada wisdom, yaitu sang ayah pasti mengarahkan anak panahnya kedati bukan berasal, bukan keinginan dia tapi dia menjadi busur supaya anak panahnya menjadi contoh di masa depan, menjadi contoh dari berhentinya nepotisme," jelas Rocky Gerung.
"Tetapi justru sang ayah menjadikan anak panahnya itu contoh buruk dari nepotisme," sambungnya.
Bahkan Rocky Gerung menyebutnya sebagai contoh nepotisme yang paling buruk atau bisa dikatakan lebih dari sekadar nepotisme.
Karena seperti yang diketahui, nepotisme adalah masih dalam batas keponakan.
Sedangkan Gibran sendiri sudah merupakan anak kandung dari Jokowi.
"Karena kalau kita sebut nepotisme itu dari kata nepos artinya ponakan, ini bukan lagi ponakannya, ini anaknya," terangnya.
"Jadi bukan nepos lagi, ini sudah sonsisme, putraisme, dan itu bagian paling buruk dari demokrasi."
Lebih lanjut, Rocky Gerung membenarkan bahwa majunya Gibran ke Pilkada Solo 2020 merupakan hak otonom setiap individu.
Namun menurutnya, hak tersebut berlaku jika seseorang benar-benar tidak memiliki hubungan atau pengaruh dengan pihak lain di perpolitikan, terlebih orang nomor satu di Indonesia.
"Tentu orang bisa bilang ya itu otonom untuk mencalonkan atau tidak mencalonkan," kata Rocky Gerung.
"Dia menjadi otonom kalau tidak di dalam spire of influence dari ayahnya yang adalah presiden," jelasnya.
"Kan problem kita spire of influence presiden akan bekerja mendahului netralitas Pilkada," tutupnya.
Simak videonya mulai menit ke- 2.05:
Sebagaian artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gambarkan Gibran sebagai Anak Panah Jokowi di Pilkada Solo, Rocky Gerung: Contoh Buruk Nepotisme,
(TribunPalu.com/TribunWow.com)