Seorang Peternak di Cilegon Menangis Histeris setelah 9 Kerbau Miliknya Dicuri Jelang Idul Adha
Pada Kamis (23/7/2020) dini hari, komplotan pencuri mencuri dan membantai sembilan ekor kerbau milik peternak tersebut.
TRIBUNPALU.COM - Jelang hari raya Idul Adha, nasib malang menimpa seorang peternak di Cilegon, Banten.
Pada Kamis (23/7/2020) dini hari, komplotan pencuri mencuri dan membantai sembilan ekor kerbau milik peternak tersebut.
Padahal sembilan kerbau tersebut akan dijual pada Idul Adha tahun ini.
Dari sembilan kerbau yang disembelih, empat di antaranya hanya tersisa jeroan atau organ dalam, sebab pencuri mengambil daging empat ekor kerbau tersebut.

Kejadian itu terjadi di sebuah kawasan ladang di kawasan industri Krakatau Steel.
Hal itu diketahui dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompascom Reporter on Location, Kamis (23/7/2020).
Video viral itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @info_cilegon.
• Tanggapi Isu Politik Dinasti, Gibran Rakabuming Raka: Saya Ikut Kontestasi, Bisa Menang Bisa Kalah
• Tanggapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Terkait Pemakzulan Bupati Jember oleh DPRD
Dalam video itu tampak seorang wanita berbaju putih mengenakan topi berjalan menghampiri bangkai kerbau yang merupakan ternak miliknya.
Adapun wanita itu adalah istri dari pemilk kerbau tersebut, yakni Kasino (50).
Sesampainya di bangkai kerbau miliknya, wanita itu langsung membungkuk hingga menangis histeris sambil memeluk bangkai kerbau tesebut.
Di sampingnya juga tampak seorang wanita yang berusaha menenangkan pemilik kerbau itu.
Saat orang yang merekam video memindahkan kameranya ke arah lain, tampak ada sejumlah bangkai di lokasi kejadian.
Bahkan terlihat beberapa jeroan yang tercecer di sejumlah tempat.
• Bikin Vlog Bareng Shireen Sungkar, Natasha Wilona Mengaku Nge-Fans Sejak SD
• Buaya Sepanjang 4 Meter Kesasar di Tengah Sawah di Sulawesi Tenggara, Videonya Jadi Viral
• Ardi Bakrie Beri Isyarat Ingin Menikah Lagi, Nia Ramadhani Tak Khawatir Suaminya Bakal Selingkuh
Sementara Hani Purnomo, anak pasangan Kasino dan Purwanti menceritakan detik-detik sebelum sembilan kerbau milik ayahnya dibantai pencuri.
Hani menceritakan, sebelumnya, Kasino mendengar suara letusan pada malam hari.