Cerita Atlet
Mohammad Ahsan Sebut All England 2019 jadi Titik Balik: Sudah Dianggap Selesai, Tapi Bangkit Lagi
All England 2019 adalah titik balik kejayaan bagi Mohammad Ahsan, The Daddies yang sudah dianggap 'selesai' berhasil rebut 3 gelar prestisius di 2019.
Saat itu, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan merupakan pemain senior yang terus bersaing di tengah arus permainan bertempo cepat.
Tetapi, berkat ketenangan dan jam terbang yang tinggi, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan berhasil membuat mata dunia kagum.
"Sebenarnya semuanya berkesan ya. Tapi yang paling ada momennya itu ya mungkin All England kemarin, 2019," jawab Mohammad Ahsan.
• Hendra Setiawan Ungkap Kenangan Pahit selama Berkarier, Akui Penyesalan saat Gagal di Olympic 2016
Mendengar jawaban itu, Mbak Naf justru penasaran mengapa bukan gelar semasa muda yang paling berkesan menurut atlet kelahiran Palembang itu.
"Oh malah yang baru-baru ini ya? Kenapa tuh?" kata Mbak Naf.
Mohammad Ahsan pun menjelaskan jika All England 2019 adalah pembuktian The Daddies yang masih bisa terus bersaing.
Bahkan menurutnya, karier The Daddies sudah dianggap selesai karena jarang merebut gelar di turnamen Super Series sekembalinya mereka ke Pelatnas PBSI.
"Karena kita kan seperti udah selesai, seperti udah dianggap sudah nggak mungkin, nggak bisa bersaing lagi gitu, kita juga ngerasa sudah cukup senior gitu, merasa juga sempet turun dari bawah, akhirnya kita bisa bangkit lagi, bisa juara lagi di turnamen yang besar gitu, jadi itu mungkin titik balik buat kita-nya gitu," jelas Mohammad Ahsan.

• Yuta Watanabe Terang-terangan Minta Trofi Milik The Daddies, Begini Jawaban Kocak Hendra Setiawan
Dengan gelar All England itu, membuka peluang The Daddies untuk kembali diperhitungkan dan menduduki peringkat dua dunia.
Terbukti dengan prestise tersebut, The Daddies juga berhasil menyabet gelar juara dunia BWF World Tour Championships untuk ketiga kalinya.
Musim 2019 pun ditutup Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dengan kemenangan manis BWF World Tour Finals 2019.
Simak videonya selengkapnya di sini:
• Rogoh Kocek Lebih dari Rp500 Juta untuk Biaya Turnamen, Segini Penghasilan The Daddies, Balik Modal?
Nantinya, Olympic 2020 akan menjadi debut kedua bagi The Daddies di ajang olahraga terbesar di dunia itu.
Namun, saat ini banyak pemain ganda putra yang cukup mendominasi dan konsisten, seperti halnya juniornya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pemain Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, hingga pemain China, Liu Yuchen/Li Junhui.
Dengan dua jagoan nomor satu dan dua dunia, ganda putra Indonesia kini berpeluang besar untuk merebut kembali tradisi medali emas di ajang Olympic 2020.
Akankah Indonesia berhasil mencapai kejayaan dunia bulutangkis pada Olympic tahun depan?
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)