Cerita Selebriti
Kata 'Anjay' Jadi Viral di Tengah Pandemi Covid-19, Didiet Maulana Kesal: Nggak Substansial
Didiet Maulana mengungkapkan sedikit unek-uneknya mengenai viralnya kata "anjay" di tengah wabah virus corona Covid-19 yang merebak di Indonesia.
TRIBUNPALU.COM - Polemik kata "anjay" belakangan ini menjadi perbincangan publik dan dunia maya.
Bahkan sejumlah tokoh publik maupun selebritas ikut menyoroti pembahasan kata "anjay."
Satu di antaranya adalah desainer ternama Tanah Air, Didiet Maulana.
Didiet Maulana mengungkapkan sedikit unek-uneknya mengenai viralnya kata "anjay" di tengah wabah virus corona Covid-19 yang merebak di Indonesia.
Hal ini diketahui dari sebuah unggahan di akun Instagram Didiet Maulana yang sudah terverifikasi.
Di akun @didietmaulana, Didiet Maulana mengunggah sebuah gambar berlatarbelakang warna hitam dengan tulisan berisi kritik mengenai hebohnya pembahasan kata "anjay."
• Lutfi Agizal Tuai Sorotan karena Permasalahkan Kata Anjay, Iis Dahlia Tak Ingin Berkomentar
• Polemik Kata Anjay, Lutfi Agizal Minta Maaf: Saya Tidak Bermaksud Memecahbelah Bangsa
• Anggota DPR Nilai Hukuman Pidana Jika Ucapkan Anjay Terlalu Berlebihan: Itu Bahasa saat Ngeteh
• Lutfi Agizal Pamer Impression IG-nya Naik setelah Pembahasan Anjay, Ernest: O Gitu Yaudah Lah Ya
Dalam tulisan tersebut, hal yang lebih baik dilakukan dibandingkan mengurusi kata "anjay" adalah mengingatkan orang lain untuk menerapkan protokol kesehatan.
Yakni, memakai masker, sering-sering cuci tangan, dan menjaga jarak dengan orang lain.
Kemudian, para konten kreator diminta untuk menggunakan platformnya sebagai media dalam menyampaikan berbagai informasi tentang pandemi Covid-19.
Lalu, ada sebuah sindiran yang menyebut bahwa pembahasan kata-kata seperti itu baru akan lebih pas apabila kurva pandemi Covid-19 di Indonesia sudah melandai.
Selain itu, di caption atau takarir unggahannya, pendiri brand Ikat Indonesia ini menyebut dirinya heran sekaligus kesal mengapa banyak orang yang membahas hal tidak signifikan seperti ini.
Sebab, angka kasus infeksi virus corona Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat.
Pria kelahiran Jakarta, 18 Januari 1981 tersebut merasa kesal karena hal-hal yang kerapkali menjadi trending topic adalah hal-hal yang menurutnya tidak substansial.
Demen banget sih bikin hal viral yg bikin energi orang mikirin hal hal beginian.
Kayak negara lu udah berkurang aja pandeminya.
Jujur gw kesel liat trending topic. Ga substansial.

Diberitakan sebelumnya, polemik kata "anjay" meroket setelah YouTuber Lutfi Agizal membahasnya dalam konten di kanal YouTube-nya.
Menurut Lutfi Agizal, kata "anjay" memiliki konotasi negatif.
Seolah gusar dengan kata Anjay yang kini marak diucap banyak orang, termasuk anak kecil, Lutfi Agizal pun membedah makna dari kata tersebut.
Tak sendirian, Lutfi Agizal pun menggandeng ahli bahasa indonesia oleh Dr. Tommi Yuniawan, M.Hum.
Bersama dosen jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang, Lutfi Agizal membahas perihal makna dari kata Anjay.
Surat Edaran Komnas Perlindungan Anak
Bahkan, surat edaran dari Komisi Nasional Perlindungan Anak mengenai penggunaan istilah "anjay" sempat beredar di media sosial Twitter.
Dalam edaran tersebut, Komnas PA meminta publik agar menghentikan penggunaan istilah anjay untuk tujuan merendahkan dan melecahkan.
Diwartakan Tribunnews.com, Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menjelaskan maksud pihaknya mengeluarkan imbauan larangan menggunakan kata 'anjay'.
Pernyataan yang disampaikan Komnas Perlindungan Anak melalui pers rilis tersebut menuai pro dan kontra masyarakat.
Menurut Arist, ada dua perspektif dalam pengunaan kata anjay.
Pihaknya melarang penggunaan kata anjay yang menimbulkan hujatan atau hinaan.
"Yang ingin kita sampaikan kita menolak istilah anjay itu. Kalau mengandung unsur merendahkan martabat mencederai orang dan menimbulkan kebencian. Itu yang harus diperjuangkan Komnas," ujar Arist kepada Tribunnews.com, Minggu (30/8/2020).
• Pakar Penyakit Menular dari AS Soroti Kebijakan Pembukaan Kembali Bioskop di Indonesia
• Syarat Dapatkan Subsidi Kuota Gratis bagi Mahasiswa dari Kemendikbud, Daftar Sebelum 11 September
• Kisah di Balik Viralnya Pria yang Tinggal Sendirian di Puncak Gunung Wilis selama Bertahun-tahun
Menurut Arist, hal tersebut dilarang dalam Undang-undang perlindungan anak karena ada unsur merendahkan martabat.
Arist mengungkapkan siapapun bisa dipidana jika melakukan perbuatan tersebut.
Sementara perspektif kedua, kata anjay diperbolehkan jika digunakan untuk mengekspresikan pujian atau penyampaian rasa kagum terhadap sesuatu.
"Tetapi kalau menggunakan kata anjay itu adalah pujian satu penyampaian rasa kagum dan tdk dilatarbelakangi dengan istilah menggunakan salah satu binatang, itu oke-oke saja karena itu merupakan hak ekspresi setiap orang termasuk anak-anak," ucap Arist.
"Jadi harus dilihat dalam dua perspektif. Persektif tempatnya. Apakah dia berkonotasi kata anjing misalnya, tetapi kalau istilah anjay satu pujian rasa kagum. Serta tidak ada unsur fisik binatang yang digantikan kata anjay. Nah kalau itu ekspresi itu boleh saja," tambah Arist.
Dirinya meminta masyarakat membaca rilis pers dari Komnas Perlindungan Anak secara keseluruhan.
Menurut Arist, pihaknya perlu menyampaikan hal ini agar kekerasan dalam berkomunikasi tidak terus terjadi.
"Rilis saya harus dibaca secara total, jangan judulnya saja. Saya lihat tidak baca konten. Karena saya mau memberikan menjelaskan kepada bangsa ini, karena ini tugas Komnas Perlindungan Anak. Harus meluruskan istilah itu jangan sampai menimbulkan kekerasan terhadap berkomunikasi," tutur Arist.
Lutfi Agizal Hentikan Pembahasan Kata "Anjay"
Namun, menyadari bahwa konten tentang kata "anjay" telah menuai berbagai kritikan, Lutfi Agizal pun akhirnya meminta maaf dan memberikan klarifikasi.
Ia pun akhirnya mengakhiri pembahasan konten terkait kata Anjay di kanal YouTube-nya.
"Saya ingin menyudahi pembahasan kata 'anjay' ini di konten Youtube saya," jelas Lutfi Agizal, sebagaimana diwartakan Tribunnews.com.
Pernyataan tersebut diungkapkan Lutfi dalam sebuah video yang ia unggah di kanal YouTube- nya yang berjudul "Klarifikasi: AKhir Kisah Anja*y.. "Bahasa Menunjukkan Bangsa".
Sadar mendapat sorotan yang kuat, kini Lutfi menyatakan akan menghentikan pembahasan kata 'anjay' dan tak akan meneruskannya.
"Dikarenakan terjadi banyak hal dan banyaknya masukan kepada saya, saya tentunya tidak ingin mempermasalahkan dan menjadikan ini sebuah masalah yang jauh lebih besar," ungkap Lutfi dalam pernyataannya.
Ia sudah tak mau ikut campur jika nanti ke depannya ada instansi, LSM atau lembaga pemerintahan yang melanjutkan pembahasan tentang kata 'anjay' itu.
"Apabila ada instansi ada LSM atau lembaga pemerintahan yang ingin melanjutkan untuk mengkaji atau membahas mengenai fenomena yang viral ini, saya kembalikan kepada pihak-pihak tersebut, namun saya pribadi sudah tidak akan membahas ini lagi," terangnya.
(TribunPalu.com/Rizki A.) (Tribunnews.com)