Golkar Sebut Penolakan Kunjungan WNI di 59 Negara Jadi Cambuk untuk Indonesia
Christina Aryani mengatakan hak setiap negara untuk melindungi warga negaranya dari ancaman virus corona (Covid-19).
TRIBUNPALU.COM - Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Golkar Christina Aryani mengatakan hak setiap negara untuk melindungi warga negaranya dari ancaman virus corona (Covid-19).
Hal itu merespons 59 negara yang menutup akses masuk bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
"Kekhawatiran saya fasilitas kesehatan kita bisa jadi tidak sanggup mengatasi bila angkanya terus meningkat," lanjutnya.
• Data Terkini Virus Corona di Sulteng: Total 261 Kasus Konfirmasi Positif dengan 11 Kematian
• Puncak Covid-19 di Medan Diperkirakan akan Terjadi pada Bulan September dan Oktober
Menurut Christina, Indonesia bisa saja menerapkan kebijakan yang sama kepada negara-negara yang masuk dalam katagori high risk.
Namun, Christina lebih menekankan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Ia menilai kedisplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah.
Hal itu juga dipertontonkan saat proses pendaftaran para paslon yang akan berkontestasi di Pilkada.
"Banyak yang memakai masker hanya untuk melewati pos pemeriksaan, banyak yang memakai masker dengan hidung masih terekspos. Kejadian saat pendaftaran calon peserta pilkada kemarin membuat trenyuh, banyak di daerah-daerah yang datang berbondong-bondong," ujarnya.
• Data Covid-19 Dunia, Kamis 10 September 2020: Meningkat, India Catat 95 Ribu Kasus Baru dalam 24 Jam
Oleh karena itu, Christina menilai butuh kerja sama semua pihak untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, masyarakat harus kooperatif. Ini masalah dan tantangan kita bersama," ucapnya.
"Kami juga akan menanyakan kepada Menlu upaya yang sudah dan akan dilakukan dalam rapat pagi ini, untuk mengantisipasi dampak larangan entry ke negara-negara tersebut," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 59 Negara Tolak Kunjungan WNI, Golkar: Cambuk untuk Indonesia,