Anies Izinkan Tempat Ibadah Berskala Lokal Buka Saat PSBB, Ernest Prakasa: Membingungkan Sekali

Lewat cuitan di akun Twitternya, Ernest Prakasa mengatakan pernyataan Anies Baswedan tentang PSBB cukup membingungkan.

Joss Felix via Instagram Ernest Prakasa
Ernest Prakasa 

TRIBUNPALU.COM - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai perhatian dari komika Ernest Prakasa.

Kali ini, Anies Baswedan mengatakan tempat ibadah skala lokal yang berada di tengah-tengah pemukiman penduduk masih boleh berkegiatan saat PSBB total.

"Saya sampaikan bahwa misalnya tempat ibadah lokal bisa jalan," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020).

Kata dia, tempat ibadah maupun kegiatan yang berada di satu lingkungan dan dihadiri oleh warganya sendiri masih diizinkan, dengan catatan menerapkan prinsip protokol kesehatan.

Sementara, tempat ibadah seperti masjid raya yang jemaahnya berasal dari berbagai wilayah akan diminta tutup selama PSBB ketat berlangsung.

Sepakat dengan Keputusan Anies Baswedan Terapkan PSBB Total, Yunarto Wijaya: Tapi Ada Catatan Kritis

Anies Baswedan dan Menko Perekonomian Beda Pendapat Soal WFH, Yunarto: Ikuti yang Punya Otoritas

"Jadi sesungguhnya ini akan ada pengetatan tetapi kegiatan-kegiatan di tingkat lokal yang menerapkan prinsip protokol yang benar, masih diizinkan. Jadi, berbeda kalau bicara isinya nantinya," tuturnya.

Lebih lanjut, Anies menyebut akan ada poin-poin pengetatan dalam regulasi soal mana yang diizinkan saat PSBB besok dan mana yang tidak diizinkan sama sekali.

"Ini kan pengetatan, nanti ada item-item mana yang kita izinkan, mana yang tidak," pungkas Anies.

Pernyataan ini rupanya menuai perhatian dari Ernest Prakasa.

Lewat cuitan di akun Twitternya, Ernest Prakasa mengatakan pernyataan Anies Baswedan ini cukup membingungkan.

Lutfi Agizal Pamer Impression IG-nya Naik setelah Pembahasan Anjay, Ernest: O Gitu Yaudah Lah Ya

Mumtaz Rais Nazar Berenang dari Jakarta ke NTT, Ernest Beri Sindiran: Gak Belajar dari Bapak Ya?

"Membingungkan sekali," tulis Ernest.

Tak hanya Ernest Prakasa, Direktur Charta Politika Yunarto Wiajaya juga menuliskan sindiran untuk Anies Baswedan.

Sindiran ini dituliskan Yunarto Wijaya lewat cuitan di akun Twitternya.

"Dunia & Akhirat pun jadi tanggung jawabnya," tulis Yunarto Wijaya.

Soal Pamor PDIP di Sumbar, Yunarto Wijaya Tegur Warganet: Ada Bukti? Bisa Jadi Fitnah ke Pemprov Lho

Sementara politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, menilai bahwa keputusan ini diambil Anies karena takut kehilangan basis pemilih.

"Tetap masih takut dengan basis pemilih," tulis Tsamara Amany.

Catatan Kritis Yunarto Wijaya untuk Anies Baswedan Terkait Penerapan PSBB Total

Yunarto Wijaya memberikan catatan kritis untuk Anies Baswedan terkait dengan penerapan PSBB Total di DKI Jakarta.

"Terkait dgn kebijakan dki, saya pribadi percaya dengan data-data yg dibacakan @aniesbaswedan
pada saat konpers, tanpa itupun kita tau byk data berseliweran di socmed & media kenaikan angka di jkt mengkhawatirkan.. Saya sepakat perlu ada pengetatan.. Tapi ada catatan kritis," tulis Yunarto Wijaya.

Catatan pertama adalah, Pemprov DKI Jakarta harus melakukan evaluasi terkait pelaksanaan PSBB transisi.

"Pertama, pemprov dki jg harus evaluasi apakah penegakan pada masa PSBB transisi sudah dilakukan? Jelas kok didepan mata kepala kita sendiri, di resto2/kaki lima, protokol kesehatan hanya jadi lipstik, kerumunan (termasuk saat olahraga hari minggu) dah jadi hal yg seakan normal," tulisnya.

Menurutnya, pada saat penerapan PSBB transisi masih banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan.

Yunarto Wijaya mengatakan bahwa kelemahan Anies Baswedan selama ini adalah terkait implementasi kebijakan.

"Hal ini jadi penting, sehingga PSBB yg diberlakukan sekarang ga ngulang "kebocoran" pada saat PSBB transisi selama 5 x, protokol kesehatan akan jalan apabila payung hukum (baca PSBB) diterjemahkan jd enforcement, dan enforcement akan berjalan ketika insentif buat warga diberikan."

"Dan dengan segala hormat, di pandangan saya pribadi kelemahan @aniesbaswedan selama ini (bukan hanya dlm urusan covid) adalah terkait implementasi kebijakan, walau selalu kuat dari sisi konsep (apalagi ketika mempresentasikannya).. Dan ini membutuhkan kerjasama dgn pihak lain," sambungnya.

Dari hal ini, Yunarto mengungkapkan bahwa Anies Baswedan kurang koordinasi dengan sejumlah pihak yang berwenang lainnya dalam menerapkan kebijakan.

Contohnya, penerapan PSBB total yang justru mendapatkan respon negatif dari sejumlah pihak.

Padahal, menurut Yunarto kewenangan penerapan PSBB sepenuhnya ada di tangan Pemprov DKI.

"Kaitan dengan IHSG drop, selain investor merasa kegiatan ekonomi dibatasi, saya jg meyakini ini terkait dgn psikologis pasar terkait statement yg berbeda antar pemangku kepentingan.. Ya baik pem pusat & DKI harus instrospeksi diri, faktor utamanya ya gak ada koordinasi itu."

"Kenapa koordinasi DKI dgn pihak2 terkait gak dilakukan? Saya ga tau pasti, kalo alasannya bisa ditolak, scr hukum jelas kok kewenangan dr PSBB transisi ke PSBB lagi ada di tangan pemprov, malah saya bingung DKI kelamaan mendiamkan PSBB transisi sampe 5x," ungkap Yunarto.

Yunarto berharap Anies Baswedan tidak memanfaatkan situasi pandemi ini hanya untuk pencitraan.

Selain itu, Yunarto juga berharap agar Presiden Jokowi bekerja lebih optimal dalam menangani Covid-19 ini.

"Sbg WN yg khawatir dgn kondisi covid, saya berharap & percaya pak @aniesbaswedan bukan org yg akan manfaatkan situasi pandemi utk kepentingan citra apalagi elektoral.

Sama dgn harapan yg saya titipkan jg kpd pres @jokowi yg menurut saya blm bekerja optimal dlm penanganan covid," pungkas Yunarto Wijaya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies: Tempat Ibadah Skala Lokal Masih Boleh Berkegiatan Selama PSBB, 

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved