Kabar Internasional
Ditunjuk Gantikan Kotak Kosong, Tukang Sapu Ini Malah Menang Telak di Pilkada Lawan Partai Presiden
Seorang perempuan yang berprofesi sebagai tukang bersih-bersih menang telak setelah sebelumnya tak berniat mengikuti kontestasi politik di daerahnya.
Rusia Kewalahan Perangi Covid-19: Susah Sekali Menyembunyikan Jenazah
Presiden Rusia, Vladimir Putin sempat mengklaim telah berhasil menguasai penyebaran penyakit Covid-19 pada akhir Maret lalu.
Namun pada pertengahan bulan Mei, Rusia menjadi negara nomor tiga dengan jumlah kasus penyebaran virus corona tertinggi di dunia.
Di ibu kota Moskow, wali kota setempat mengatakan jumlah kasus sebenarnya mungkin melebihi 300 ribu kasus.
Jumlah kematian sejauh ini yang dilaporkan kurang dari 3 ribu jiwa, meski laporan ini tetap dipertanyakan berbagai pihak terkait kebenaran angka kematian di Rusia.
Sebab, angka kematian di Moskow saja selama bulan April sepertinya sudah naik hampir 20 persen dari biasanya.
• Daftar 10 Negara dengan Kasus Virus Corona Terbanyak di Asia, Indonesia Duduki Peringkat 9
Diberitakan ABC News, seakan mengelak dari bahaya dan situasi kacau, Rusia justru yakin dapat mengirimkan bantuan peralatan medis besar-besaran ke Bergamo, saat Italia mencatat kematian mencapai ribuan orang.
Tak lama setelah itu, beberapa dokter di Italia mengatakan sebagian peralatan yang dikirim oleh Rusia itu tidak berguna dan pengiriman itu hanyalah untuk menarik perhatian media, begitu artikel dalam harian Italia 'La Stampa'.
Setelah terjadi kebakaran di rumah sakit di Kota St Petersburg, pada Selasa (12/5/2020), penyelidikan terus berlanjut untuk melihat apakah banyak peralatan buatan Rusia yang tidak efektif dan tak layak pakai.
Penyeledikian itu dilakukan oleh kantor berita Reuters yang menemukan banyak dari ventilator di berbagai rumah sakit di Rusia dibuat pada tahun 1990-an sehingga kemungkinan sudah tidak lagi efektif untuk digunakan.
• Polri Belum Izinkan Liga Dilanjutkan 1 Oktober, PSSI Berharap Bisa Digelar November, Ini Penyebabnya
Namun, masalahnya penanganan Covid-19 di Rusia bukan hanya pada keterbatasan ventilator tetapi juga alat perlindungan diri (APD) yang tak memadai.
Seorang dokter Rusia, Anastasiya Vasilyeva ditahan bersama rekan sejawatnya, saat dia mengirimkan APD ke rumah sakit di Okulovka, di Rusia Barat.
Sejak itu ia berulang kali membuat pesan di Twitter, mengatakan bahwa banyak dokter dan perawat yang meninggal karena Covid-19.
Ia juga menuduh para pejabat menolak memberikan keterangan mengenai penyebab dari kematian mereka sebenarnya kepada publik.
"Negara sama sekali tidak memedulikan mereka, pihak rumah sakit juga berbohong," kata tulis Anastasiya Vasilyeva.
• Jenazah Covid-19 Hilang setelah Terlantar di Jalanan Ekuador, Keluarga: Jasad Pamanku Entah di Mana