Kabar Internasional
Ditunjuk Gantikan Kotak Kosong, Tukang Sapu Ini Malah Menang Telak di Pilkada Lawan Partai Presiden
Seorang perempuan yang berprofesi sebagai tukang bersih-bersih menang telak setelah sebelumnya tak berniat mengikuti kontestasi politik di daerahnya.
Dr Nourzhanov, seorang pengamat politik di Australia mengatakan, media Barat telah menuduh Rusia sengaja menurunkan angka kematian dan telah dianggap sebagai 'berita bohong' atau 'fake news' oleh Rusia.
Membantah pernyataan itu, pakar politik Rusia dari University of New South Wales, Stephen Fortescue mengatakan kecil kemungkinannya bagi Rusia untuk sengaja menutupi angka kematian di sana.
"Susah sekali menyembunyikan jenazah orang," kata Stephen Fortescue.
Sebab jika memang terbukti sengaja menurunkan angka kematian, kemungkinan akan berbahaya bagi elektabilitas Vladimir Putin.
"Juga mungkin lebih berbahaya bagi kepopuleran Putin, jika dia ketahuan berbohong. Inilah hal yang dulu membuat runtuhnya Uni Soviet," lanjutnya.

Presiden Vladimir Putin tampak berdiam di rumahnya yang terletak di pinggiran kota Moskow setelah terlibat kontak dengan seorang dokter yang kemudian positif terkena virus corona.
Vladimir Putin mulai jarang terlihat di depan publik.
Pihak Kremlin juga membantah jika Vladimir Putin bekerja secara sembunyi-sembunyi sembari menunggu pandemi berlalu.
Akibatnya, menurut keyakinan Dr Nourzhanov, banyak warga Rusia merasa Vladimir Putin tampak tidak peduli dengan keadaan yang ada.
Pekan ini, Vladimir Putin mengumumkan "masa tanpa bekerja" di Rusia akan berakhir, yang artinya bisnis boleh dibuka kembali.
Namun, banyak warga yang menganggap pengumuman ini terlalu cepat, karena Rusia masih mencatat 11 ribu kasus baru.
• Misteri Angka Kematian Covid-19 yang Rendah di India, Laporkan Lebih Banyak Jumlah Kematian di Rumah
Dmitry Gudkov sebagai politisi oposisi mengatakan, Presiden Vladimir Putin sengaja menyerahkan keputusan kepada gubernur regional agar pemerintah pusat tidak banyak disalahkan.
"Dengan orang-orang (gubernur regional) ini berkuasa, tidak ada yang berubah," kata Dmitry Gudkov.
"Semuanya akan tetap sama, khususnya jumlah yang sakit yang terus meningkat," lanjutnya.
Namun, Presiden Vladimir Putin tetap bertekad kuat menyatakan negerinya bisa kembali bekerja normal dan memastikan penyebaran Covid-19 bisa diperlambat.
"Kita tidak boleh kalah dan menyebabkan terjadinya gelombang baru pandemi," kata Vladimir Putin.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)