Virus Corona

China Akhirnya Bergabung dengan COVAX untuk Skema Distribusi Vaksin Covid-19 Global

China akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan fasilitas akses dan distribusi vaksin Covid-19 global, COVAX.

europeanpharmaceuticalreview.com
ILUSTRASI vaksin Covid-19. 

TRIBUNPALU.COM - Dalam menangani wabah virus corona Covid-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi global, vaksin merupakan satu di antara sejumlah cara untuk menekan laju penularannya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membentuk sebuah skema atau rencana pembiayaan untuk menjamin ketersediaan akses vaksin Covid-19 yang cepat, adil, dan setimpal di dunia.

Skema atau rencana itu diberi nama COVAX facility.

Ratusan negara telah terdaftar sebagai bagian dari skema vaksin Covid-19 global ini.

Sementara itu, kabar terbaru menyebutkan, China akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan fasilitas vaksin Covid-19 global, COVAX.

Hal ini disampaikan pemerintah China pada Jumat (9/10/2020).

Ilustrasi vaksin virus corona Covid-19.
Ilustrasi vaksin virus corona Covid-19. (Fresh Daily)

Beda Cara Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan Hadapi Pendemo Tolak UU Cipta Kerja

Mahfud MD Tanggapi Ricuh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Fahri Hamzah: Pemerintah Abai Dialektika

WHO: Ada Harapan Besar Vaksin Covid-19 Tersedia Akhir Tahun 2020

Dikutip TribunPalu.com dari laman Channel News Asia, hingga saat ini China menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar yang turut bergabung dengan COVAX.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan dalam sebuah pernyataan, China memiliki kemampuan membuat vaksin Covid-19 yang tinggi.

Selain itu, China juga akan memprioritaskan distribusi ke negara-negara berkembang apabila vaksin itu telah siap edar.

COVAX facility sendiri bertujuan untuk mengirimkan setidaknya dua miliar dosis vaksin Covid-19 pada akhir 2021.

"Ini adalah salah satu langkah penting yang diambil China untuk mendukung konsep kesehatan bersama untuk semua negara," kata Hua.

Hua menambahkan, China akan terus berfokus untuk memastikan negara-negara berkembang "memiliki akses untuk vaksin yang aman, efektif, dan tepat."

Semua vaksin yang dikembangkan dan dikirimkan oleh China akan dijadikan sebagai komoditas publik secara global.

China juga berkomitmen untuk memperkuat kerjasama vaksin dengan negara-negara terkait melalui jaringan COVAX.

"China akan terus bekerja bersama mitra COVAX dan mengontribusikan bagiannya kepada perjuangan global melawan pandemi Covid-19 demi keamanan dan kesehatan umat manusia," kata Hua.

Kemenkes Minta Masyarakat Tak Perlu Takut Vaksinasi: Kualitas Vaksin Covid-19 Dikawal WHO dan BPOM

7 Poin Taklimat MUI dalam Menyikapi Pengesahan UU Cipta Kerja

Demo Penolakan UU Cipta Kerja di 7 Daerah Berlangsung Ricuh: Bakar Ban hingga Perusakan Gedung DPRD

UU Cipta Kerja Tuai Penolakan, Ridwan Kamil hingga Akademisi Desak Joko Widodo Terbitkan Perppu

BAGAIMANA DENGAN UPAYA INDONESIA UNTUK MENDAPATKAN VAKSIN COVID-19?

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) masih terus mengupayakan agar Indonesia mendapatkan akses vaksin Covid-19 secara tepat waktu.

Upaya tersebut dilakukan Indonesia melalui cara bilateral maupun multilateral.

"Para diplomat kita terus bekerja keras untuk membantu pemerintah mendapatkan akses vaksin ini melalui kerja sama bilateral maupun multilateral," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, melalui telekonferensi, Jumat (4/9/2020).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Gedung Kementerian Luar Negri, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019). Pada kesempatan tersebut Retno menceritakan suka dukanya selama lima tahun terakhir menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Gedung Kementerian Luar Negri, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019). Pada kesempatan tersebut Retno menceritakan suka dukanya selama lima tahun terakhir menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. (Tribunnews/JEPRIMA)

Menurut Retno, pihaknya terus bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lainnya di negara lain terkait produksi vaksin.

Salah satunya menjalin komunikasi dengan World Health Organization (WHO) yang berbasis di Jenewa, Swiss terkait urusan dengan GAVI-Covax Facility dan WHO serta dengan Oslo terkait dengan Coalition for Epidemic Preparedness (CEPI).

"Dapat saya jelaskan bahwa CEPI, GAVI dan WHO adalah tiga institusi utama pelopor Covax Facility yang dibentuk untuk memastikan akses adil dan merata atas vaksin Covid-19," ujarnya.

"Rencananya Covax akan mendistribusikan vaksin sebesar dua miliar dosis hingga akhir 2021 ke seluruh negara dunia," kata Retno Marsudi.

SUMBER: Channel News Asia

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Peran Unicef dalam Rencana Covax Facility Sangat Penting"

(TribunPalu.com/Rizki A.) (Kompas.com/Sania Mashabi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved