Pegawai Senior KPK Undur Diri, Novel Baswedan: 'Perubahan' Membuat Pejuang Satu Per Satu Pergi

Pengunduran diri Nanang Farid Syam turut memancing respon dari Febri Diansyah dan penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com
Penyidik KPK Novel Baswedan 

TRIBUNPALU.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali kehilangan salah satu pegawai seniornya.

Penasihat Wadah Pegawai (WP) KPK, Nanang Farid Syam memutuskan untuk mengundurkan diri setelah bekerja di lembaga anti-rasuah itu selama 15 tahun.

"Benar bahwa Uda Nanang Farid Syam yang merupakan pegawai senior KPK sekaligus penasihat wadah pegawai KPK mengundurkan diri dari KPK," kata Ketua WP KPK Yudi Purnomo, Kamis (12/11/2020).

Namun, tidak dijelaskan apa yang menjadi alasan pengunduran diri Nanang.

Yudi Purnomo juga berterimakasih kepada Nanang atas pengabdiannya di KPK.

"Kami berterima kasih atas jasa jasa beliau selama 15 tahun ini mengabdikan diri di KPK untuk kerja-kerja pemberantasan korupsi terutama dalam membangun jaringan antikorupsi di Indonesia," kata Yudi.

Mundurnya Nanang Farid Syam juga menambah panjang daftar pegawai KPK yang memutuskan untuk resign.

Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK Febri Diansyah telah memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir September 2020 lalu.

Baca juga: Boy William Berkelakar Ingin Maju Pilpres, Puan Maharani: Kampanye Buat Aku Dulu Ya

Baca juga: Tanggapi Raibnya Dana Nasabah Maybank Rp22 Miliar, Legislator PKS: OJK Harus Inisiatif Mediasi

Baca juga: DPR Bahas Dua RUU Kontroversial Selain RUU Cipta Kerja: Satu RUU Urus Beda Agama dalam Satu Keluarga

Baca juga: Sempat Mandeg pada 2014, RUU Larangan Minuman Beralkohol Kembali Dibahas di DPR

Pengunduran diri Nanang Farid Syam turut memancing respon dari Febri Diansyah dan penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Melalui akun Twitter-nya @febridiansyah, Febri mengabarkan pengunduran diri Nanang dari KPK pada Kamis (12/11/2020).

Di mata Febri Diansyah, Nanang Farid Syam adalah sahabatnya.

Kemudian, ia menyebut sebagian kecil isi surat Nanang Farid Syam.

Di surat itu, Nanang menyebut sepertiga usianya dijalani bersama KPK.

Ada pula sebuah peribahasa Minang, "Sakali aia gadang sakali tapian barubah."

Artinya, "sekali air bah, sekali tepian berubah."

Peribahasa ini merujuk pada 'perubahan' yang terjadi pada sesuatu.

Hari ini, ada kabar. Seorang sahabat di KPK mengundurkan diri. Ia pamit, setelah sekitar 15 tahun menjadi Pegawai KPK.

Di suratnya ia bilang, sepertiga usianya dijalani bersama KPK. Sakali aie gadang, sakali tapian berubah, tulisnya. Kalimat yg menunjuk pd seuatu yang berubah.

Kemudian, di lanjutan utas cuitannya, Febri Diansyah menyampaikan ucapan 'sampai jumpa di lapangan ujian berikutnya' kepada Nanang Farid Syam.

Yakni, untuk membangun dan memperjuangkan mimpi tentang negeri yang bebas korupsi di luar lembaga KPK.

Di akhir cuitan itu, Febri Diansyah juga menyebut bahwa Nanang Farid Syam telah menjadi sosok kakak yang ia hormati karena keteguhan hatinya.

Sampai berjumpa di lapangan ujian berikutnya da
@nang_syam untuk membangun dan memperjuangkan impian ttg negeri yg bebas korupsi dari luar KPK.

Namanya, Nanang Farid Syam, Ketua Wadah Pegawai KPK 2012-2014. Seorang kakak yg saya hormati kerena keteguhan hatinya

Baca juga: Ada Beberapa Versi Draf UU Cipta Kerja, Novel Baswedan: Perlu Dicari Tahu, Berubah di Poin Apa Saja

Baca juga: Jadi Saksi di Sidang Gugatan UU No.19 Tahun 2019 tentang KPK, Novel Baswedan Ungkap Harapannya

Baca juga: Tanggapi Sindiran Nurul Ghuffron setelah Mundur dari KPK, Ini Jawaban Febri Diansyah

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Cuitan dari Febri Diansyah ini pun mendapat respon dari penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Di akun Twitternya, @nazaqistsha, Novel Baswedan menyebut KPK lagi-lagi kehilangan pegawai seniornya pada Kamis (12/11/2020).

Hal ini ia sampaikan melalui sebuat retweet cuitan Febri Diansyah yang dia sertai komentar.

Novel Baswedan merujuk adanya perubahan pada KPK-lah yang membuat para pejuangnya satu per satu meninggalkan lembaga anti-rasuah tersebut.

Lalu, Novel Baswedan bertanya dengan nada ragu, "Akankah pemberantasan korupsi hanya tinggal cerita?"

Meski begitu, Novel Baswedan melanjutkan cuitannya dengan harapan semoga masih ada harapan yang tersisa untuk diperjuangkan.

Novel Baswedan juga menyampaikan agar Nanang Farid Syam terus berjuang di mana pun dirinya berada.

Kembali lagi KPK kehilangan pegawai senior, mantan Ketua Wadah Pegawai Memang “perubahan” membuat pejuang satu persatu pergi

Akankah pemberantasan korupsi hanya tinggal cerita?

Semoga harapan masih tersisa utk diperjuangkan

Terus berjuang dimanapun berada Uda

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut pada 2020 ini terdapat 34 orang pegawai KPK yang mengundurkan diri hingga 1 Oktober 2020.

Alex mengatakan, KPK menghargai pilihan yang dibuat pegawai yang memutuskan mengundurkan diri dari KPK.

"Kami juga mendorong agar para alumni KPK, pegawai yang sudah tidak di KPK untuk jadi agen penyemangat antikorupsi di tempat yang baru tersebut sehingga bisa bersama KPK terus berupaya untuk memberantas korupsi," kata Alex, Jumat (2/10/2020).

Mundurnya sejumlah pegawai KPK ditengarai oleh adanya berbagai perubahan dalam tubuh lembaga yang dinilai bisa melemahkan KPK dan menyunat independensinya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penasihat Wadah Pegawai KPK Nanang Farid Syam Mengundurkan Diri"

(TribunPalu.com/Rizki A.) (Kompas.com/Ardito Ramadhan)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved