Tak Lagi Masuk Kepengurusan MUI, Tengku Zulkarnain Akui Legawa: Sudah Cukup 10 Tahun Jadi Wasekjen

Tengku Zulkarnain ucapkan selamat dan berharap MUI tetap kritis. Ia mengaku legawa meski tak lagi jadi pengurus: sudah cukup 10 tahun jadi wasekjen.

Editor: Imam Saputro
Kolase TribunPalu.com - Tangkapan Layar Twitter x TribunLampung
Tengku Zulkarnain ucapkan selamat dan berharap MUI tetap kritis. Ia mengaku legawa meski tak lagi jadi pengurus: sudah cukup 10 tahun jadi wasekjen. 

TRIBUNPALU.COM - Setelah lama melintang di lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI), kini Tengku Zulkarnain tak lagi masuk dalam kepengurusan periode 2020-2025.

Yang menjadi sorotan publik adalah dalam daftar kepengurusan baru ini, tidak ada nama-nama lama yang dikenal vokal.

Satu di antaranya adalah Tengku Zulkarnain yang aktif memberikan statement dalam berbagai isu yang terjadi di Indonesia, termasuk memberi kritik kepada pemerintah.

Sebelumnya, Musyarawah Nasional (Munas) X MUI telah menghasilkan struktur kepengurusan baru.

Penetapan tersebut merupakan hasil rapat tertutup dari 17 tim formatur dengan mengikuti protokol kesehatan dan menjalani rapid test sebelumnya.

"Suasananya sangat cair, tidak alot, sehingga alhamdulillah pertemuan hasilkan keputusan Dewan Pengurus Harian dan Dewan Pertimbangan. Hasilnya tidak boleh diganggu gugat," kata Ketua Tim Formatur Kiai Ma'ruf Amin, di arena Munas X MUI di Hotel Sunan, Jakarta, Jumat (27/11/2020) dini hari.

Posisi ketua umum MUI saat ini ditempati oleh KH Miftachul Akhyar, menggantikan Wapres Ma'ruf Amin.

Wakil Presiden RI KH Maruf Amin.
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin. (Instagram/kyai_marufamin)

Baca juga: KH Miftachul Akhyar Terpilih jadi Ketua Umum Gantikan Maruf Amin, Ini Profil KH Miftachul Akhyar

Meski tak lagi masuk dalam kepengurusan MUI yang baru, Tengku Zulkarnain mengaku legawa.

Hal itu diungkapkan Tengku Zulkarnain saat dimintai keterangan pewarta Tribunnews.com, Jumat (27/11/2020).

Ia mengaku sudah cukup berkecimpung selama dua periode jabatan atau 10 tahun bersama MUI.

Menurut Tengku Zulkarnain, sudah saatnya MUI melakukan regenarasi kepengurusan.

"Harus ada regenerasi di MUI. Kalau saya merasa cukuplah sudah. Saya sudah 10 tahun jadi wasekjen, itu cukup. Apalagi saya tidak dari organisasi besar PBNU atau Muhammadiyah," ujar ulama yang kerap disapa Tengku Zul itu.

Saat ini, Tengku Zul berniat untuk berkonsentrasi mengelola pesantren setelah tak lagi menjadi pengurus MUI.

Ia juga menyebut akan lebih fokus berdakwah dengan jemaah tabligh.

"Saya bisa berkonsentrasi untuk kerja yang lain, mengurus pesantren, mengurus dakwah dengan jemaah tabligh. Itu suatu kegembiraan bagi saya," ucal Tengku Zul.

Baca juga: Munas MUI Hasilkan 4 Fatwa Soal Haji:Hukum Pakai Masker Saat Ihram hingga Pendaftaran Haji Usia Dini

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved