Gencarnya Operasi Senyap KPK Jelang Akhir Tahun, Jaring Menteri Edhy Prabowo hingga Wali Kota Cimahi
Menjelang akhir tahun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin menunjukkan taringnya dengan melakukan operasi senyap.
TRIBUNPALU.COM - Menjelang akhir tahun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin menunjukkan taringnya dengan melakukan operasi senyap.
Diketahui, selama kurang lebih sembilan bulan, KPK terkesan berhenti melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
Dalam kurun waktu sepuluh hari saja, KPK telah melakukan empat kali OTT.
Teranyar, OTT pejabat KMENSOS pada Jumat (4/12/2020) malam hingga Sabtu (5/12/2020) pagi.

OTT Edhy Prabowo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagetkan publik karena mengamankan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Kini Edhy Prabowo telah mengundurkan diri dari pembantu Presiden Jokowi.
OTT terhadap Edhy dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (25/11/2020) dini hari.
Dalam perkara ini KPK menetapkan total tujuh orang sebagai tersangka.
Enam orang sebagai penerima suap yakni Edhy Prabowo; stafsus Menteri KP, Safri dan Andreau Pribadi Misata; Pengurus PT ACK, Siswadi; staf istri Menteri KP, Ainul Faqih; dan Amiril Mukminin (swasta).
Mereka disangkakan melanggar Pasal 12 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Sedangkan pihak pemberi suap adalah Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP) Suharjito.
Ia disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Operasi senyap KPK terakhir kali dilakukan pada Januari 2020.
Kala itu KPK menjaring Bupati Sidoarjo Saiful Ilah terkait dugaan suap pengadaan proyek di Dinas PU dan BMSDA Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.