Politik

Persoalan Giring Kritik Anies Masih Berlanjut, Kini Giliran Teddy Gusnaidi yang Dibalas Pasha Ungu

Kini giliran Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi yang beradu argumen dengan mantan Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo atau lebih dikenal publik dengan n

Twitter/@TeddyGusnaidi, Instagram/@pashaungu_vm, dan @giring (Kolase by Pikiran Rakyat)
Teddy Gusnaidi (tengah) komentari kritikan Pasha (kiri) kepada Giring (kanan). 

TRIBUNPALU.COM - Setelah Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha menjawab komentar Eks Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said menegani kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Kini giliran Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi yang beradu argumen dengan Sigit Purnomo Said atau lebih dikenal publik dengan nama Pasha Ungu.

Sebelumnya, Pasha Ungu menampik pendapat Giring Ganesha yang menilai cara Anies Baswedan untuk mengelola ibu kota.

Menurutnya, eks vokalis band Nidji tidak mempunyai kapasitas untuk mengritik soal tata kelola Anies Baswedan terkait banjir di DKI Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Giring Ganesha di unggahan Instagram pribadinya, Minggu (21/2/2021).

Ia menandai akun Instagram Gubernur Anies Baswedan untuk mengutarakan kritikannya.

Ia menyoroti pernyataan Anies Baswedan yang megatakan bahwa banjir di Jakarta merupakan dampak air kiriman dari Depok.

Anies Baswedan juga mengatakan banjir itu merupakan imbas dari curah hujan yang tinggi.

Giring Ganesha berargumen status pintu air di Bogor dan Depok tampak normal.

Sehingga, menurutnya Anies Baswedan tidak memiliki perencanaan yang matang untuk mengatasi banjir.

"Mas Gubernur @aniesbaswedan jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya.

Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta. Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan.

Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua.

Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang  muka Formula E,  mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga.  Dari sini, Gubernur Anies  terlihat tidak mampu menyusun prioritas.  Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan,"tulis @giring

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved