Viral

Adu Parang Hingga Masuk RS, Dua Besanan Ini Bertengkar Karena Kelahiran Cucunya, Ini Faktanya

Kedua besan yang tadinya akur itu berkelahi setelah sang wanita melahirkan seorang anak.

Istimewa
Korban pembacokan (Ilustrasi) 

TRIBUNPALU.COM - Umumnya saat bayi lahir dari pasangan yang sudah menikah akan disambut bahagia olah keluarga.

Namun lain hal dengan 2 keluarga besanan ini.

Mereka malah berduel hingga berujung di Rumah Sakit.

Duel tersebut terjadi antara ayah sang wanita dan ayah sang pria yakni IS (47) dan Sulaiman Thaib.

Kedua besan yang tadinya akur itu berkelahi setelah sang wanita melahirkan seorang anak.

Peristiwa ini terjadi di Desa Alue Lhok, Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur.

Dalam insiden itu, Sulaiman Thalib terluka parah setelah berduel dengan besannya itu.

Sementara itu, IS melarikan diri setelah melukai ayah dari menantunya tersebut.

“Sedangkan pelaku melarikan diri. Kita masih mencari pelaku saat ini,” kata Kapolsek Idi Tunong, Aceh Timur, Ipda JM Tambunan.

Peristiwa itu berawal ketika anak IS yakni perempuan berinisial AI melahirkan seorang bayi.

AI sendiri statusnya sudah menikah dengan putra Sulaiman Thalib yakni lelaki berinisial MY.

Kelahiran sang cucu rupanya yang memicu keduanya bertengkar.

Pada hari Senin (22/2/2021) selepas shalat magrib sekitar pukul 18.45 WIB, IS mendatangi rumah besannya Sulaiman Thalib.

Saat bertemu, kakek yang sudah memiliki seorang cucu ini malah berdebat hebat.

IS mencecar Sulaiman dengan dugaan bahwa putra Sulaiman yakni MY, menghamili putrinya di luar nikah.

Sulaiman Thalib tak terima jika putranya dituduh menghamili AI sebelum mereka menikah.

Sulaiman malah menyebut jika bayi kecil yang sudah terlahir itu bukanlah cucunya.

Sebab, MY dan AI menikah pada bulan Agustus 2020. Namun, baru berselang tiga bulan yakni pada November 2020, AI tiba-tiba sudah melahirkan.

Menurut Sulaiman, hal tersebut diduga membuat MY meninggalkan istri yang baru dinikahinya itu.

Emosi kedua besan ini tak terbendung hingga akhirnya mereka berduel.

Tak cukup sampai di situ, IS bahkan melayangkan bacokan terhadap MY.

“Keduanya lalu berantem. Pelaku membawa sebilah pisau. Sehingga korban mengalami sejumlah luka-luka,” ungkap Kepala Kepolisian Sektor Idi Tunong, Aceh Timur, Ipda JM Tambunan, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Sulaiman yang telah mengalami luka-luka segera berteriak meminta tolong kepada keluarga dan warga.

Dia langsung dibawa warga ke Puskesmas Idi Tunong untuk mendapat perawatan medis.

Karena mengalami luka yang cukup serius, Sulaiman dirujuk ke Rumah Sakit Graha Bunda, Idi Rayeuk, Aceh Timur.

Ilustrasi parang. (NewstalkZB)

Baca juga: Tingkat Bunuh Diri Tinggi Berbanding Terbalik Dengan Jumlah Kelahiran, Warganya Enggan Menikah

Menantu Bacok Ibu Mertua

Kejadian lain terjadi di lamongan, kali ini menantu bacok mertua.

Khoirunnisak tak menyangka jika malam itu menjadi malam tragis bagi keluarganya.

Kedatangan Imam Priyono (37) yang merupakan kakak iparnya ternyata membawa petaka bagi keluarganya di rumah.

Pasalnya, ibu kandungnya Sri Astutik harus dilarikan ke rumah sakit usai kamarnya di datangi menantunya, Imam Priyono.

Bahkan, Khorunnisa sampat terperanjak bangun dari tempat tidurnya saat malam kejadian.

Ia curiga saat mendengar suara aneh dari balik dinding kamar ibunya yang bersebelahan dengan kamarnya.
Kemudian, ia bangkit dari tidur dan bertandang menuju kamar korban.

Begitu sampai di pintu kamar ibunya, saksi berpapasan dengan pelaku.

Kalap, pelaku menyerang saksi Khoirunnisak sembari kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Untungnya, saksi tidak sampai terluka parah dan bisa menolong ibunya.

Sementara korbannya belum bisa dimintai keterangan, karena masih dalam perawatan di RSUD dr Soegiri.

"Korban baru selesai dioperasi dan masih dirawat di rumah sakit. Jadi belum bisa dimintai keterangan," kata Kasat Reskrim, AKP David Manurung.

Wanita berusia 51 tahun itu dianiaya hingga terluka parah oleh menantunya sendiri yakni Imam Priyono (37).

Ia dianiaya di dalam kamarnya menggunakan senjata tajam.

Peristiwa ini terjadi di rumah korba di Desa Medang Kecamatan Glagah, Lamongan.
Pria asal Taman Siodarjo itu rupanya sengaja mendatangi rumah mertuanya pada Rabu (17/2/2021) malam.

Terduga pelaku Imam Priyanto datang ke rumah mertua sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu, sang menantu masuk dan langsung menuju kamar ibu mertuanya.

Di dalam kamar tersebut, pelaku membabi buta membacok korban hingga terluka parah di bagian perut, muka dan tangan.

Kejadian itu pertama kali diketahui oleh anak korban, Khoirunnisak.

Baca juga: Baru Saja Hirup Udara Bebas, Millen Cyrus Sepupu Aurel Kembali Terjerat Narkoba, Ini Kronologinya

Pisah Ranjang dengan Istri

Saksi memastikan pelakunya Imam Priyanto yang sejatinya sudah lama pisah ranjang dengan istrinya, Eka Murtiningsih.

Eka Murtiningsih yang merupakan istri pelaku diketahui saat ini bekerja di Jakarta.

Sementara pelaku, sudah lama menetap di Sidoarjo.

"Terduga pelaku masih kita kejar, dan identitasnya jelas sudah diketahui. Terduga kan menantunya," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung, Jumat (19/2/2021).

Korban Sri Astutik terluka parah di perut akibat sabetan senjata tajam pelaku. Korban dirujuk ke RSUD dr Soegiri, Lamongan, untuk mendapatkan perawatan. (SURYA.CO.ID/Hanif Manshuri)
Ajak Keponakan

Satreskrim Polres Lamongan masih memburu Imam Priyanto (37), lelaki yang menangianya ibu mertuanya sendiri.

Saat ini, polisi baru meminta keterangan keponakan terduga yang diajak mengantarkan Imam Priyanto dari Sidoarjo menuju rumah korban Sri Astutik, di Desa Medang Kecamatan Glagah pada Rabu (17/2/2021) malam.

"Ya baru keponakannya yang kami mintai keterangan.

Karena dia yang diajak terduga ke Glagah (rumah korban, red)," kata Kasat Reskrim, AKP David Manurung kepada SURYA.CO.ID, Sabtu (20/2/2021).

Dari hasil pemeriksaan terhadap keponakan terduga, kata David, ternyata ia tidak mengetahui Imam sampai tega membacok mertuanya tersebut.

Ia hanya diajak pergi oleh terduga ke mertuanya di Lamongan.

Dengan menumpang motor, saksi bersama Imam bertandang menuju Glagah Lamongan.

"Jadi keponakan terduga ini dalam keterangannya ia tidak mengetahui apa-apa," kata David.

Bahkan, ketika kembali dan tiba di Sidoarjo, Imam hanya pamit pada saksi hendak keluar kota.

"Hanya itu pamitnya," katanya.

Keterangan saksi, akan menjadi bekal bagi polisi untuk memburu terduga penganiaya mertua sendiri itu.

Terduga pelaku masih dikejar dan identitasnya jelas sudah diketahui.

Karena belum tertangkap, pihaknya belum bisa memastikan apa motif terduga pelaku hingga nekat menganiaya mertuanya, Sri Astutik.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Tak Terima Anaknya Dihamili Menantu, Ayah dan Mertua Duel Usai Shalat Magrib: Korban Luka Parah

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved