Tambang Parimo Longsor

Update Longsor Tambang Parimo: 7 Orang Dilaporkan Tewas, Korban Terakhir Ditemukan Tanpa Kaki

Tim SAR Gabungan kembali menemukan korban longsor tambang di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin (1/3/2021).

Editor: Haqir Muhakir
Handover
Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban longsor tambang di Parigi Moutong, Senin (1/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, PARIMO - Tim SAR Gabungan kembali menemukan korban longsor tambang di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin (1/3/2021) siang.

Korban bernama Maskan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada operasi pencarian hari ke-6.

Penemuan Maskan menambah jumlah korban tewas akibat Longsor Tambang Parimo menjadi 7 orang.

Kepala Kantor Basarnas Palu Andreas Hendrik Johannes mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi organ tubuhnya tidak utuh. 

"Kaki korban putus di bagian betis, kakinya ditemukan sekitar 10 meter dari penemuan tubuh korban," kata Andreas Hendrik Johannes.

Baca juga: Buka Suara Soal Kondisi Kesehatannya, Ashanty Bersyukur Bisa Lewati Masa Kritis

Baca juga: Apa Itu Malam Lailatul Qadar? Berikut Pengertian, Kapan Terjadi dan Ciri Datangnya

Baca juga: TERBARU Daftar Harga HP iPhone Bulan Maret 2021: iPhone 7 Plus Mulai Rp 5 Juta, iPhone X Rp 11 Juta

Baca juga: Fitri Carlina Sebut Lesti Kejora dan Rizky Billar akan Selenggarakan Pernikahan di Tahun Ini

Andreas Hendrik Johannes menambahkan, korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Ampibabo dan akan diserahkan ke pihak keluarga.

Untuk diketahui, jumlah korban Longsor Tambang Parimo di Desa Buranga berjumlah 23 orang, sekarat 16 orang dan meninggal dunia 7 orang.

Para korban meninggal dunia bernama yaitu:

  • Fitri
  • Ana
  • Lis
  • M Jawir
  • Yanti Ngambas
  • Alimuddin
  • Maskan

Sebelumnya, Longsor Tambang Parimo Rabu (24/2/2021) malam.

Berikut detik-detik kejadian berdasarkan keterangan saksi: David (43), Nahir (60), Marten (52), dan Agus Nenkopi (41) yang pada saat kejadian berada di lokasi tambang.

Kejadian bermula pada pukul 08.00 Wita di lokasi tambang milik Baba.

Baca juga: Longsor Tambang di Parigi Moutong, Korban Dievakuasi ke Puskesmas

Baca juga: Longsor di Tambang Emas Desa Buranga Parimo, Hasil Evakuasi Awal Ada Tiga Petambang Terjebak

Baca juga: BREAKING NEWS: Pekerja Tambang Emas Parigi Moutong Tertimbun Longsor Viral di Medsos

Saat itu di lokasi bekerja 4 eskavator dengan sistem rilei material (1 eskavator menggali dan 3 eskavator berada di atas memindahkan material ke talang untuk diolah).

Kemudian pada pukul 09.00 Wita warga pendulang mulai berdatangan sekitar 100 orang dan turun ke lubang galian.

Hingga sore hari mereka terus berdatangan karena hasil emas di lubang galian saat itu cukup banyak.

Warga bahkan sampai berhimpitan untuk mendapatkan material dengan diameter 30 meter.

Sekitar pukul 17.30 Wita material galian mulai longsor disebabkan air dari talang mengalir menuju lubang galian.

Dari kejadian tersebut, sesama penambang mengingatkan kepada warga lainnya untuk naik keatas, namun sebagian penambang naik dan lainnya masih bertahan mendulang pada sisi tumpukan dan sudut galian tanah yang terjal.

Baca juga: Utang Pemerintah Indonesia Tembus Rp 6.000 T, Ternyata Begini Rinciannya

Baca juga: Penertiban Anak Jalanan Bisa Masuk Pelanggaran HAM, DP3A Palu: Petugas Harus Hati-hati

Baca juga: Transportasi Laut Terdampak Pandemi Covid-19, Pelni Palu: Penumpang Kapal Turun 60 Persen

Sekitar pukul 18.30 Wita warga yang mendulang tertimbun tanah tumpukan material yang berada pada sudut galian terjal dengan ketinggian material mencapai kurang lebih 20 meter.

Diperkirakan sekitar 30 orang tidak bisa menghindar dan terjatuh saat akan menyelamatkan diri.

Akibatnya sekitar 30 orang tersebut tertimbun dan belum bisa dievakuasi karena galian lubang yang cukup dalam.

Air yg berada dilubang galian cukup banyak dan tanah tumpukan material yang berada di lokasi korban tertimbun memang sering terjadi longsor.

Saat kejadian warga yang mendulang berada di lokasi longsor dengan posisi duduk.

Sebagian warga sedang mengambil material dan ada juga yang mengantri pengambilan material.

Karena berlumpur, maka sulit bagi mereka untuk berlari menyelamatkan diri. (*)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved