Bahaya Stigma COVID-19 Bagi Masyarakat, Kenali Penyebab dan Cara Mengahapi
Stigma COVID-19 Kenapa Ada dan Bagaimana Hadapinya? Pemerintah menyarankan untuk saling mendukung dan tidak mengasingkan
TRIBUNPALU.COM - Stigma pada penyakit COVID-19 dan penderitanya membuat situasi penanganan pandemi COVID-19 lebih kompleks.
Keberadaan stigma ini mengakibatkan munculnya perilaku diskriminatif.
Stigma Diri adalah perasaan negatif bahwa diri sendiri tidak berharga, merasa putus asa, atau tercemar ketika divonis atau positif.
Sedangkan Stigma Publik adalah pandangan negatif bahwa penderita COVID-19 sangat menular, dan berbahaya sehingga muncul perilaku diskriminatif.
Seperti: pengusiran atau pengucilan di masyarakat kepada penderita COVID-19 ataupun tenaga kesehatan.
Dilansir dari laman covid19.go.id, pemerintah menyarankan masyarakat untuk lawan stigma COVID-19.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Dunia Pendidikan, Pemkot Palu Target Belajar Tatap Muka Segera Terealisasi
Stigma ini muncul karena :
1. Penyakit ini relatif baru dan masih banyak yang belum diketahui
2. Sering kali merasa takut dengan hal-hal yang tidak kita ketahui
3. Sangat mudah untuk mengaitkan ketakutan itu dengan hal lain.
Ikatan Cinta Selasa 13 April 2021: Papa Surya Mengetahui Semua Bukti Soal Tuduhan Elsa Pembunuh Roy |
![]() |
---|
Akibat Bung Jebret Sering Sebut Anya Geraldine, Gerakan Mute Massal Hiasi Laga PSS vs Bali United |
![]() |
---|
Tak Butuh Haaland, Chelsea Akhirnya Temukan Mesin Gol untuk Gantikan Werner? |
![]() |
---|
Ramalan Zodiak Rabu 14 April 2021: Scorpio Harus Waspada, Taurus Banyak Belanja, Leo Bahagiakan Anak |
![]() |
---|
Bansos Tunai Rp 300 Ribu Bulan April 2021: Login dtks.kemensos.go.id, Bawa KTP saat Mencairkannya |
![]() |
---|