Sebut AHY Berada di Puncak Tanpa Mendaki, Jhoni Allen: Inilah yang Disebut Krisis Kepemimpinan
Kader Partai Demokrat yang telah dipecat, Jhoni Allen menuding bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di puncak tanpa pernah mendaki.
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM - Kader Partai Demokrat yang telah dipecat, Jhoni Allen menuding bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di puncak tanpa pernah mendaki.
Jhoni Allen akhirnya buka suara setelah ramai pemberitaan dirinya yang dipecat oleh AHY.
Kemunculan Jhoni Allen pun menjadi babak baru gejolak di tubuh Partai Demokrat.
Jhoni Allen bahkan menyebut Susilo Bambang Yudhoyono telah merekayasa kongres Partai V Demokrat.
"Pada Kongres V 15 Maret 2020, di Senayan, Jakarta, kembali SBY merekayasa tata cara kongres tidak sesuai sebagaimana mestinya. Pembahasan dan tata tertib acara tidak dilakukan, di mana salah satu isinya membahas syarat dan tata cara pemilihan ketua umum," kata Jhoni Allen dalam sebuah video di chanel YouTube Sidoel Jak.
Baca juga: KKB: Anggota Kami, Remaja 17 Tahun Tewas Ditembak Aparat di Mimika, Kapolsek Ungkap Fakta Ini
Baca juga: Setahun sejak Kasus Corona Pertama di Indonesia, Ini Kondisi Pandemi di Tanah Air
Baca juga: Setahun Covid-19 di Indonesia, Masih Ingat Pasien Pertama Sita Tyasutami? Begini Kabarnya Sekarang
Menurut Jhoni Allen, rekayasa SBY tersebut dilakukan untuk mendeklir AHY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"SBY mendesain ketua-ketua DPD seluruh Indonesia untuk mendeklir AHY menjadi ketua umum. Itulah yang mereka sebut aklamasi," kata Jhoni Allen.
Politisi kelahiran Kabupaten Samosir itu pun menyebut bahwa telah terjadi krisis kepemimpinan di Partai Demokrat.
"Makanya AHY berada di puncak gunung, tapi tidak pernah mendaki. Oleh sebab itu AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung, sehingga bapaknya SBY yang saya hormati menjadi turun gunung. Inilah yang disebut krisis kepemimpinan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Jhoni Allen juga mengungkapkan bahwa SBY sama sekali tidak mengeluarkan keringat dalam mendirikan Partai Demokrat.
Bahkan Jhoni Allen berani bersumpah menyangkal semua klaim yang pernah dinyatakan SBY soal jasa-jasa membangun Partai Demokrat.
"Demi Tuhan. Saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah darah sebagaimana pernyataanya di berbagai kesempatan," ujarnya.
Mantan Timses Anas Urbaningrum ini menyatakan SBY bergabung ke Demokrat setelah Demokrat lolos sebagai peserta Pemilu 2004.
Baca juga: Siap-siap, Kota Palu Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Cek Jadwalnya
Baca juga: Tanggapi Jokowi Legalkan Produksi Miras, Rocky Gerung: Minuman Keras Jadi Problem Kita
Baca juga: Dampak Pembelajaran Online di Kota Palu, Siswa: Tidak Efektif
Saat itu, istri SBY, Ani Yudhoyono dimasukkan menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokkrat dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta.
Jhoni mengungkap, SBY baru muncul di acara Partai Demokrat setelah mundur dari Kabinet Presiden Megawati.
"Ini menegaskan bahwa SBY bukan pendiri Partai Demokrat," tegas Jhoni.
Menurut Jhoni Allen, situasi di Partai Demokrat telah berubah menjadi dinasti ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menjadi Sekjen melalui KLB.
Baca juga: Viral Pria Sakit Jiwa Tampar Anggota DPR, Kini Dibawa ke Pesantren untuk Diobati
Baca juga: Update Longsor Tambang Parimo: 7 Orang Dilaporkan Tewas, Korban Terakhir Ditemukan Tanpa Kaki
Baca juga: Pria Ini Bikin Terowongan Bawah Tanah untuk Selingkuh dengan Istri Tetangga
"Ini baru pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia, di mana pengurus partai politik, Partai Demokrat. Bapaknya SBY ketua umum, dan anaknya sebagai sekretaris jenderal," kata Jhoni Allen.
Selain itu Jhoni Allen mengklaim bahwa dirinya termasuk dalam bagian pendiri Partai Demokrat.
Dirinya juga menyebut turut andil meloloskan Partai Demokrat sehingga bisa ikut serta dalam Pemilu tahun 2004 silam.
"Saya dan para pendiri beserta para senior partai adalah pelaku sejarah partai demokrat. Saya menyatakan bahwa di dalamnya perjuangan para kader dari sabang sampai merauke bersusah payah, bekerja keras, tidak mengenal lelah dan waktu untuk bekerja bersama-sama meloloskan Partai Demokrat pada verifikasi KPU sehingga menjadi peserta Pemilu 2004," katanya.(*)