Gatot Nurmantyo Ungkap Ciri-ciri Orang yang Mengajaknya untuk Ikut Kudeta Partai Demokrat
Gatot Nurmantyo mengungkapkan ciri-ciri orang yang mengajaknya untuk mengkudeta Partai Demokrat.
TRIBUNPALU.COM - Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan ciri-ciri orang yang mengajaknya untuk mengkudeta Partai Demokrat.
Diketahui sebelumnya Gatot sempat membuat pernyataan bahwa dirinya diajak ikut mengkudeta Partai Demokrat.
Terkait dengan hal ini, Najwa Shihab menanyakan siapakah pihak yang sebenarnya telah mengajak Gatot.
"Siapa yang menawarkan anda untuk terlibat dan sejauh menjadi calon ketua umum Partai Demokrat?" tanya Najwa Shihab dilansir dari tayangan di kanal YouTube pribadinya.
Gatot Nurmantyo meminta maaf karena dia sudah berjanji pada orang tersebut untuk tidak mengungkap identitasnya.
"Mohon maaf sekali lagi saya harus merahasiakan nama ini karena diminta oleh yang bersangkutan saat menyampaikan pada saya, jadi itu janji saya," jawab Gatot.
Baca juga: Ditanya Mahfud MD Apakah Sudah Izin ke Presiden Soal KLB Demokrat, Moeldoko: Itu Kan Urusan Saya
Baca juga: Pemerintah akan Adil Soal Kisruh Demokrat, Menkumham: Tolong Pak SBY Jangan Tuding-tuding Pemerintah
Namun Gatot menyebutkan ciri-ciri orang tersebut.
Gatot menyebutkan bahwa orang itu bersama-sama ikut membangun Partai Demokrat.
Namun pada masa akhir jabatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oran tersebut meminta izin untuk keluar.
Disebutkan Gatot, orang tersebut ingin mengabdi dari luar partai.
"Orang ini adalah yang ikut bersama-sama membangun Partai Demokrat, kemudian bersama-sama membantu Pak SBY pada saat akhir jabatan Pak SBY beliau lapor pada Pak SBY bahwa 'saya akan keluar dari partai sudah cukup pengabdian saya, bahwa saya mengabdi dari luar'," ungkap Gatot Nurmantyo.
Diakui Gatot, orang tersebut mendatanginya untuk mengajak bergabung dalam KLB Partai Demokrat.
Lantas orang tersebut mengungkapkan bahwa nantinya dalam KLB akan ada pemilihan Ketua Umum baru dan melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketum Demokrat sat ini.
"Ketika ada informasi tentang KLB datang kepada saya, kemudian saya sampaikan coba dalami lagi.
Ketika AHY menyampaikan akan ada kudeta besoknya beliau datang lagi kepada saya, menyampaikan bahwa ini sudah pasti akan terjadi dan tidak bisa ditolong lagi, maka tolong Pak Gatot ikut KLB, lalu saya taya bagaimana prosesnya.
Yang pertama mosi tidak percaya, menurunkan AHY, baru melakukan pemilihan," ungkap Gatot Nurmantyo.
Bahkan diungkap Gatot, orang tersebut menjanjikan dirinya menang menjadi Ketum Demokrat.
Baca juga: Tangis Darmizal Menyesal Dukung SBY, Demokrat: Jangan Buat Drama Seakan Paling Punya Jasa dan Peduli
Namun menurut Gatot hal ini sangat bertolak belakang dengan moralitas dan etikanya.
Sehingga ia menolak tawaran dan ajakan tersebut.
"Saya jawab jamin Pak Gatot pasti menang, saya sampaikan bahwa saya harus menurunkan AHY.
Tapi ini sesuuatu yang moralitas dan etika saya tidak bisa," papar Gatot Nurmantyo.
Gatot lantas memberikan pesan kepada prajurit TNI yang ingin terjun ke dunia politik.
"Dalam menanggapi masalah KLB Partai Demokrat, ya kita tahu sama-sama melibatkan mantan panglim tni, saya lebih ingin berbicara terdepan mengajak siapa pun mantan prajurit TNI yang ingin melanjutkan pengabdian melalui bidang politik, mari bersama-sama kita landasinya dengan etika dan kehormatan prajurit.
Seperti yang dicontohkan senior kami, contohnya di Golkar ada Pak Wiranto dan Pak Prabowo, ketika ada perselisihan tidak menggunakan kata-kata kasar tetapi berdirikan partai.
Dalam melaksanakan kompetisi hendaknya tetap megedapan ksatria ,beretikan dan bermoral," pungkas Gatot Nurmantyo.
Baca juga: Demokrat Bantah Darmizal Berjasa Menangkan SBY jadi Ketua Umum: Jangan Ngada-ngada, Itu Fitnah
(TribunPalu.com)