Puasa Ramadhan 2021

Apakah Pasien Positif Covid-19 Tetap Diperbolehkan Menjalani Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya

Berikut penjelasan terkait hukum puasa bagi orang yang tengah positif Covid-19.

KatarzynaBialasiewicz
Ilustrasi Pasien Covid-19 

TRIBUNPALU.COM - Umat Muslim akan kembali menjalani ibadah puasa Ramadhan di tengah pandemi.

Kendati demikian, puasa Ramadhan justru disebutkan mampu memulihkan sistem kekebalan tubuh.

Namun bagaimana dengan pasien Covid-19?

Apakah diharuskan tetap puasa atau boleh membatalkan?

Jika seseorang diketahui positif terinfeksi virus corona (Covid-19), sangat disarankan bagi mereka untuk berbuka puasa demi menghindari komplikasi gangguan kesehatan.

Seperti yang disampaikan Ahli gizi di Aster Hospital Mankhool Uni Emirat Arab (UEA), Sushma Ghag.

"Virus Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia dan menewaskan ribuan orang, terutama penderita immunodeficiency. Menjaga kebersihan yang baik dan sistem kekebalan yang kuat dianggap sebagai tindakan pencegahan yang efektif untuk melawan virus ini," kata Ghag.

Baca juga: Puasa Ramadhan 2021 - Jadi Makanan Kesukaan Nabi Saat Berbuka, Ternyata Ini Manfaat Gizi Buah Kurma

Baca juga: MUI Sebut Vaksinasi saat Siang Tak Batalkan Puasa Ramadhan, Kemenkes: Asal Tidak Ganggu Ibadah

Bacaan Niat Qadha/Ganti Puasa Ramadhan di Bulan Rajab dan Doa Buka Puasanya
Bacaan Niat Qadha/Ganti Puasa Ramadhan di Bulan Rajab dan Doa Buka Puasanya (mos.cms.futurecdn.net)

Ia kemudian menambahkan bahwa melakukan kegiatan olah raga modern dan mengkonsumsi nutrisi yang tepat juga menjadi faktor terpenting dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh.

Sementara itu Dokter Umum di Klinik Aster Abu Shagarah, Dr Haris Chundiyan Moochi mengatakan vaksin Covid-19 bisa dilakukan saat berpuasa karena tindakan ini tidak akan membatalkan puasa.

Namun, jika seseorang mengalami demam atau gejala lain setelah melakukan vaksinasi saat berpuasa, maka mereka dianjurkan berbuka puasa dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perhatian dan pengobatan yang diperlukan.

"Lebih baik tidak memaksakan diri berpuasa saat anda terdeteksi positif Covid-19 dan bergejala, karena anda mungkin perlu mengkonsumsi obat untuk menangani gejalanya. Jika seseorang positif Covid-19 tanpa gejala, mereka dapat terus berpuasa," kata Dr Moochi.

Sedangkan menurut Sushma, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa berpuasa dapat berpengaruh positif terhadap sistem kekebalan tubuh.

"Sudah banyak penelitian tentang pengaruh ramadan terhadap sistem kekebalan tubuh, yang menunjukkan bahwa puasa dapat memulihkan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun dalam tubuh manusia merupakan komponen yang terdiri dari sel dan molekul yang berperan dalam pertahanan terhadap infeksi," papar Sushma.

Dikutip dari laman Khaleej Times, Selasa (6/4/2021), berpuasa setidaknya selama tiga hari memungkinkan tubuh untuk mulai memproduksi sel darah putih baru.

Sel darah putih baru inilah yang akan meremajakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi.

Baca juga: Jalankan Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi Ternyata Bisa Memperkuat Daya Tahan Tubuh

Ilustrasi pasien Covid-19 - Tiga orang dari satu keluarga yang terdiri dari seorang ibu hamil, ayah, serta ibunya maninggal di Surabaya karena positif Covid-19 dan berstatus PDP.
Ilustrasi pasien Covid-19 - Tiga orang dari satu keluarga yang terdiri dari seorang ibu hamil, ayah, serta ibunya maninggal di Surabaya karena positif Covid-19 dan berstatus PDP. (EPA-Efe/STR)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved