Mengenal Tempat Wisata TMII Jakarta, Gagasan Tien Soeharto yang Kini Dikelola Negara

Sejarah awal berdirinya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, yang saat ini sudah diambil alih negara.

Editor: Imam Saputro
tamanmini.com
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, gagasan bangunan Tien Soeharto yang sudah diambil alih Pemerintah 

Pembangunan TMII dilandasi atas gagasan Ibu Negara, Tien Soeharto (saat itu).

Gagasan tersebut muncul saat adanya pertemuan di Jalan Cendana nomor 8 Jakarta, pada 13 Maret 1970.

Baca juga: Yasonna Sesalkan Pemerintah Dituduh dalam Kisruh Demokrat, Arief Munandar: Gue Pas Dengar Ketawa

Baca juga: Waketum Nasdem Ingatkan Cudy agar Sejalan dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sulteng

Yang mendasari gagasan Tien Soeharto ialah pidato Soeharto saat berbicara tentang keseimbangan pembangunan Umum DPR GR Tahun 1971.

Dibawah naungan Yayasan Harapan Kita (YHK), TMII mulai dibangun pada 30 Juni 1972.

Melalui sebuah surat YHK, Tien Soeharto memerintahkan Nusa Consultans untuk membuat rancangan bangunan serta uji kelayakan bangunan.

Tugas tersebut selesai dalam waktu 3,5 bulan.

Kemudian membentuk rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia, beserta penyediaan airnya, tugu api Pancasila, bangunan Joglo dan Gedung pengelolaan serta pembuatan jalan.

Baca juga: Pemerintah Ajak Sinergi dan Kolaborasi Pergatsi Sulteng dan Kota Palu

TMII dibangun oleh beberapa biro arsitektur, sementara untuk Nusa Consultans hanya membantu menyeimbangkan keselarasan bangunan saja.

Berkat kerjasama antara pemerintah, biro arsitek serta masyarakat setempat, pembangunan tahap pertama TMII dinyatakan selesai dalam waktu 3 tahun.

Akhirnya, TMII diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 25 April 1975.

Dengan adanya miniatur Indonesia di TMII, Tien berharap agar bisa membangkitkan rasa bangg dan cinta tanah air untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Berbagai aspek budaya serta kekayaan alam Indonesia diperagakan di taman tersebut.

Sebetulnya, lokasi TMII sedikit berbukit.

Namun dengan keinginan sang perancang, area berbukit itu dijadikan sebagai lahan untuk menciptakan bentang alam dan lanskap kekayayaan serta lingkungan di Indonesia yag terdiri dari dataran rendah dan perbukitan.

(TribunPalu.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved