Sisi Lain Palu
Mengintip Susana Malam di Tondo Kiri: Kawasan Lokalisasi Palu Dihuni Eks Dolly
Kerlap kerlip lampu di tempat hiburan malam (THM) selalu menyala di lorong legendaris Kota Palu, Sulawesi Tengah itu.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Mereka berusia 25 tahun sampai 35 tahun.
Seorang pekerja seks, Melati (nama samaran) mengaku, sudah dua tahun bekerja di kawasan Tondo Kiri Kota Palu.
Dia adalah eks pekerja seks Dolly Surabaya, yang daerah lokalisasi itu digusur oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (sekarang Menteri Sosial) pada 2014 silam.
Melati berpostur semampai dengan rambut pirang.
Sekali main, Melati memasang tarif Rp 150 ribu.
Tarif itu hanya berlaku satu jam, bila lebih tarifnya naik dua kali lipat.
“Kalau lebih sudah Rp 300 ribu. Uang ini juga akan diberikan ke kasir tapi untuk kita juga, nanti diberi setiap bulan,” tutur Melati, Sabtu (10/4/2021) dinihari.
Perempuan kelahiran 1993 ini tidak mau mengaku sehari melayani berapa pria. “Sore tadi ada satu juga,” ucap dia, malu-malu.
Sekadar diketahui, Tondi Kiri berada di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan asusila atau penyimpangan seks. *