Sulteng Hari Ini

FKUB Sulteng Soal Mencegah Aksi Teroris: Moderasi Beragama Sebagai Basis Menangkal Paham Radikal

FGD digagas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah untuk menangkal mencegah paham Radikalisme di wilayah Sulawesi Tengah.

Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM/ALAN SAHRIR
Ketua FKUB Sulawesi Tengah Prof Zainal Abidin menghadiri Fokus Gruop Diskussion (FGD) di Parama Su Hotel Jl Domba Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikolure, Kota Palu, Senin (12/4/2021) siang. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, PALU - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah Prof Zainal Abidin menghadiri Fokus Gruop Diskussion (FGD) di Parama Su Hotel Jl Domba Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikolure, Kota Palu, Senin (12/4/2021) siang.

FGD digagas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah untuk menangkal mencegah paham Radikalisme di wilayah Sulawesi Tengah.

Ketua FKUB Sulawesi Tengah Prof Zainal Abidin mengatakan, dalam menangkal paham radikal di ruang lingkup beragama harus mempunyai prinsip moderasi beragama.

Agar terjalin rasa gotong royong membangun bangsa untuk menciptakan kedamaian.

"Moderasi beragama bukanlah moderasi agama, artinya ajaran agamanya jangan diubah tapi prilakunya yang diubah dalam kehidupan bermasyrakat dan sosialiasi dengan orang lain seperti tolong menolong saling menghargai terjalin dalam kehidupan sehari-hari," ucap Prof Zainal Abidin.

Baca juga: Bupati Parimo Kembali Lantik Pejabat Eselon, Berikut Nama-namanya

Baca juga: Rumah Terendam Banjir, Warga Balantak Selatan Sibuk Bersih-bersih Lumpur Jelang Ramadhan

Baca juga: Bacaan Niat & Tata Cara Salat Tarawih serta Witir Sendiri Maupun Jamaah, Dilengkapi Doa Kamilin

Ia menjelaskan, setiap orang berhak mengakui setiap agama yang di anutnya benar.

Namun tidak boleh menganggap agama orang lain salah dari sudut pandang agama yang sedang diyakininya.

"Artinya dalam teologis setiap orang berhak meyakini kebenaran agamanya namun menurut tatanan sosiologis bahwa orang lain juga berhak memahami keyakinan kebenaran agamanya," terang Zainal Abidin.

Zainal Abidin menyebut dalam beragama untuk mempercayai bahwa ajaran yang kita yakini benar tidak harus mangatakan agama orang lain salah.

"Tidak perlu menjadi benar dengan menyalahkan orang lain," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa semua agama sejak dulu mengajarkan untuk saling toleransi antar beragama.

Sehingga seharusnya yang terjalin saat ini ialah rasa saling menghargai antar umat beragama dan tidak terjadi diskriminasi.

"Banyak kesamaan dalam setiap agama, dengan tujuan yang sama namun hanya bahasanya yang berbeda," ucapnya.

"Jika kita tidak bisa menghormati orang lain karna agamanya maka hormatilah dia sebagai ciptaan Tuhan," tambahnya.

Ia juga mengingatkan agar setiap orang dalam memahami agama tidak setegah-tengah yang dapat merubah pola pikir dalam memandang agama orang lain.

"Jangan memahami agama setengah2 sehingga menimbulkan paham radikalisme dan Jangan menilai agama orang salah," tutur Zainal Abidin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved