KKB Papua

Kondisi Mencekam Distrik Beoga, Stok Makanan Menipis Akibat KKB Papua Sering Tembaki Pesawat

Masyarakat Distrik Beoga, Kabupaten Puncak harus menghadapi situasi mencekam akibat teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

handover/tribunnews
Anggota KKB di Intan Jaya, Papua 

"Mereka berdua itu guru-guru honorer, karena tidak mungkin ada guru saya dengan situasi begitu mau mempertaruhkan nyawanya dengan membawa-bawa senjata, saya pikir itu tidak benar, jangan mengalihkan opini setelah kalian menghilangkan orang punya nyawa," kata Sohilait.

Selain itu, ia juga menyebut masih ada tujuh guru yang berada di Beoga.

"Kemarin (10/4/2021) yang sudah dievakuasi tiga guru dan dua keluarganya.

Masih ada tujuh guru di Beoga, tapi dalam perkembangannya mereka bisa ukur-ukur sendiri apa mereka mau dievakuasi atau tetap di Beoga," kata Sohilait.

KKB Papua menembak Oktovianus Rayo yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis, sekitar pukul 09.30 WIT.

Oktovianus tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.

Sedangkan Yonathan menjadi korban penembakan pada Jumat sore. Ia mengalami luka tembak di bagian dada.

Yonathan sempat dilarikan masyarakat ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong. Kedua jenazah dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021).

Evakuasi akhirnya bisa dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Situasi Terkini Distrik Beoga Setelah Teror Brutal KKB Papua, Makanan Nipis dan ASN Diminta Bertahan

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved