Isak Tangis Iringi Pemakaman Guru Nathan, Korban Penembakan KKB di Papua, Sang Ayah Sempat Pingsan
Suasana duka pecah saat jenazah guru Nathan hendak dimasukkan ke liang lahat, sang ayah pingsan.
TRIBUNPALU.COM - Isak tangis keluarga, rekan serta para murid-murid, pecah saat upacara pelepasan jenazah guru Yonathan Renden atau Nathan yang meninggal usai ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Rabu (14/4/2021).
Lantunan lagu Himne guru menambah suasana haru di rumah duka di Tongkonan Ra'be, Dusun Tiromanda, Lembang (Desa) Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila', Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
"Kita berduka, apalagi almarhum seorang guru yang bertugas mencerdaskan anak-anak bangsa," ungkap Pelaksana Harian (Plh) Bupati Toraja Utara, Rede Romi Bare yang bertugas sebagai pemimpin upacara.
Tinggalkan duka mendalam
Suasana duka pecah saat jenazah guru Nathan hendak dimasukkan ke liang lahat.
Istri dan kedua orangtua guru Nathan tak kuasa menahan air mata.
Sang ayah sempat jatuh pingsan melihat kepergian putranya tersebut.
Jenazah Yonathan dimakamkan di sebuah Patane (kuburan berbentuk rumah), tak jauh dari rumah korban.
Dalam kesempatan itu, Rede juga menyerahkan santunan kepada istri Yonathan, Dewi Gita Paliling
Seperti diketahui, Yonathan ditembak KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (9/4/2021).
Saat itu, Nathan menjadi sasaran KKB ketika hendak menutupi jenazah Oktovianus Rayo, rekan sesama guru.
Yonathan Sempat Telepon Sang Istri
Dua orang guru ditembak mati oleh kriminal bersenjata (KKB) di Papua, salah satunya Yonathan Randen atau Natan (27) menjadi korban keganasan mereka.
Alumni UKI Toraja jurusan Matematika itu tewas ditembak di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Jumat (9/4/2021) lalu.
Yonathan adalah warga Dusun Tiromanda, Lembang (Desa) Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila, Kabupaten Toraja Utara.