Isu Nadiem Makarim akan Diganti, Pengamat Pendidikan: Jangan Direshuffle, Dia Visioner

Pengamat politik sebut Nadiem pantas direshuffle, namun menurut pengaman pendidikan, Nadiem Makarim harus dipertahankan.

Instagram/kemdikbud.ri
ILUSTRASI - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim diisukan akan diganti setelah kabar peleburan Kemendikbud dengan Kemenristek oleh Presiden Joko Widodo. 

Jokowi Dinilai Belum Tepat Untuk Lakukan Reshuffle Lagi

Usai meleburkan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi satu, Jokowi berencana untuk melakukan reshuffle kabinet.

Hal itu disampaiakn oleh Tenaga Ahli Utama Kedeputian Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

"Pekan ini (reshuflle), sangat bisa pekan ini," kata Ngabalin pada Selasa (13/4/2021).

Menanggapi isu tersebut, pengamat politik Universitas Paramadina Jakarta, Djayadi Hanan berpendapat, reshuffle dilakukan dalam waktu yang tidak tepat.

"Kalau reshuffle dilakukan dalam waktu dekat, itu berarti jaraknya baru tiga atau empat bulan dari reshuffle Desember lalu," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com.

Lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mereshuffle menteri pada Desember tahun lalu.

"Jadi belum cukup waktu untuk mengevaluasi kembali kinerja semua menteri," imbuh Djayadi.

Baca juga: Hari Guru Nasional, Mendikbud Nadiem Makarim Ucapkan Terima Kasih kepada Seluruh Guru di Indonesia

Baca juga: Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim Soal Kapan Pembelajaran Tatap Muka akan Dimulai Lagi

Menurut Djayadi, waktu yang berdekatan untuk melakukan reshuffle menteri merupakan langkah yang kurang tepat.

Ia menganggap Presiden Jokowi belum mempunyai alasan yang mumpuni untuk merombak ulang kabinetnya sejak reshuffle terakhir akhir 2020 silam.

"Jadi selain kementerian baru yang perlu di isi, belum cukup alasan untuk mengevaluasi menteri-menteri lainnya," jelasnya.

Di sisi lain, Ngabalin membeberkan jika Presiden Jokowi akan melaksanakan reshuffle dalam waktu dekat dan cepat.

“Dari kebiasaan yang Bang Ali ikuti itu tidak lama. Presiden sangat independen, tidak ragu mengambil keputusan. Biasanya cepat," ujar Ngabalin.

Selain disatukannya kedua kementerian yakni Kemenristek dan Kemendikbud, alasan lainnya juga disampaikan oleh Ngabalin.

Politikus asal Fakfak Irian Barat ini mengatakan, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro telah menyatakan pamit dari kursi kementerian.

"Kan terjadi kekosongan itu. Sementara Kemenristek sendiri belum ke Kemedikbud," sambungnya.

Kemudian pembentukan kementerian baru oleh Presiden Jokowi juga menjadi alasan diadakannya reshuffle menteri.

(TribunPlau.com/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved