Munarman Terduga Teroris
Denny Siregar: Munarman Otaknya, Rizieq Cuma Boneka, Satu Pake Tentara Satunya Lagi Pake Umat
Munarman-lah sebenarnya otak di balik perubahan besar di tubuh FPI, Sementara Habib Rizieq Shihab, kata Denny Siregar, hanyalah boneka, sebuah simbol
TRIBUNPALU.COM - Mantan Sekum Front Pembela Islam (FPI) Munarman ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Selasa (27/4/2021).
Pegiat media sosial Denny Siregar turut berkomentar terkait penangkapan tersebut.
Denny Siregar bahkan mengulas tentang Munarman, Habib Rizieq Shihab, dan FPI.
Ulasan tersebut diposting Denny Siregar di laman Facebook pribadinya.
Denny Siregar menyebut bahwa Munarman sebagai sosok yang berbahaya.
Kata Denny Siregar, Munarman-lah sebenarnya otak di balik perubahan besar di tubuh FPI,
Sementara Habib Rizieq Shihab, kata Denny Siregar, hanyalah boneka, sebuah simbol yang dipakai untuk menguatkan simpul diantara kader kelompok garis keras itu.
Baca juga: Drama Cari Sendal Saat Munarman Ditangkap Densus 88, EK: Mun, Sendal Lu Mana Sih? Gue Pusing Nyari
Baca juga: Kaget Munarman Ditangkap, Nahra Politisi PAN: Saya Pikir Densus 88 Mau Serbu KKB Papua
Baca juga: Reaksi Habib Rizieq saat Tahu Munarman Ditangkap, Berdoa Terhindar Makar Jahat
Berikut postingan Denny Siregar selengkapnya, seperti dilansir Tribun-timur.com dari laman Facebooknya:
"MUNARMAN, RIZIEK DAN JARINGAN TEROR MEREKA..
Munarman ini sangat berbahaya..
Selain pintar, dia sangat mengerti hukum. Jaringannya juga luas bahkan sampai internasional.
Itulah kenapa ketika dia masuk pertama kali ke FPI, dia berhasil mendekati Rizieq. Bahkan masuk di ring satu Rizieq.
Rizieq sangat bergantung pada Munarman. Lewat Munarman lah, FPI mendapat banyak donasi untuk pergerakannya.
Darimana Munarman bisa mendapat dana2 itu ? Ya, dari kelompok pendana teroris di Timur Tengah, yang membutuhkan orang seperti Munarman untuk menguasai kelompok garis keras seperti FPI.
Seperti di Suriah, kelompok pendana teroris yang berasal dari negara2 maju itu mendanai kelompok garis keras disana untuk mulai melakukan pemberontakan kepada pemerintah yang sah.