KKB Papua
Polri Imbau Tak Perlu Khawatir, OPM: Tak Hanya Anggota Militer, Kami Akan Musnahkan Pendatang
OPM melalui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melayangkan ancaman akan memusnahkan para pendatang di Papua.
TRIBUNPALU.COM - Terkait KKB Papua yang kini di cap sebagai teroris.
Hal tersebut karena aksi mereka yang brutal hingga membunuh warga sipil.
Setelah diresmikan sebagai teroris, kini para pendatang di Papua diancam OPM akan dimusnahkan.
Berikut update terbaru KKB Papua dicap sebagai organisasi teroris.
OPM melalui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melayangkan ancaman akan memusnahkan para pendatang di Papua.
Baca juga: Lancang Sekali KKB Papua Ancam Musnahkan Orang Jawa, TNI-Polri: Kami akan Jaga dan Kawal
Ancaman ini merespons keputusan pemerintah Indonesia yang menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai teroris.
"Jika Indonesia melanjutkan teror dan genosida terhadap penduduk sipil Papua Barat (seperti yang telah terjadi hampir 60 tahun) dan komunitas internasional tidak ikut campur."
"TPNPB-OPM akan mengumumkan kampanye untuk memusnahkan tidak hanya anggota militer ilegal yang menduduki Papua."
"Tetapi juga orang ilegal dan pemukim lainnya yang mencuri tanah adat dan sumber daya orang Papua Barat," ujar Amatus Akouboo Douw, Dewan Diplomatik TPNPB-OPM yang berbasis di Australia, lewat keterangan tertulis, Minggu (3/4/2021).
Seperti dilansir dari Warta Kota dalam artikel 'KKB Ancam Targetkan Pendatang di Papua, Polri Minta Masyarakat Tak Khawatir'
Keterangan tersebut diteruskan oleh Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom.
Menurut OPM, kata Sebby, selama ini justru TNI/Polri yang meneror, mengintimidasi, dan melakukan genosida di Papua selama 59 tahun.
Jika pemerintah benar-benar membuat Perpres atau undang-undang terkait label teroris bagi OPM, maka mereka akan melapor ke PBB dan mendeklarasikan kampanye global bahwa Indonesia adalah negara teroris.

Polri imbau tak perlu khawatir
Sementara itu, Polri meminta masyarakat di Papua tak khawatir dengan ancaman KKB Papua tersebut.