Soroti Pidato Jokowi Soal Bipang, Fadli Zon: Siapa yang Siapkan Teks? Kasihan Dong Presiden

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon turut menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan bipang Ambawang khas Ambawang.

YouTube Fadli Zon Official
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon 

TRIBUNPALU.COM - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon turut menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan bipang Ambawang khas Ambawang, Kalimantan Barat.

Seperti diketahui pernyataan tersebut ramai diperdebatkan lantaran makanan yang berbahan babi ini dipromosikan sebagai oleh-oleh Lebaran.

"Untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," ujar Jokowi dalam YouTube Kementerian Perdagangan, Rabu (5/5/2021).

"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," lanjutnya.

Baca juga: Dapat Pembelaan Soal Isu Dirinya Hamil, Ekspresi Nissa Sabyan saat Lihat Ayus Tuai Sorotan

Baca juga: Ikhlas atas Kepergian Raditya Oloan, Putra Sulung Joanna Ungkap Rasa Bangganya pada sang Ayah

Berbagai tanggapan pun menyusul pernyataan Jokowi soal bipang Ambawang itu.

Salah satunya adalah dari Fadli Zon.

Melihat kejadian tersebut, Fadli Zon membandingkan saat era kepemimpinan Soeharto.

Diakui Fadli Zon penulisan pidato pada masa kepemimpinan Soeharto sangat ketat.

Bahkan ada proses seleksi yang harus dilakukan.

Dan menurut Fadli Zon hal ini sangat berbanding terbalik dengan kejadian yang menimpa Presiden Jokowi saat ini.

Fadli Zon lantas menanyakan sosok yang membuat pidato Jokowi tersebut.

Hal ini diungkapkan Fadli Zon lewat cuitan di akun Twitternya.

"P Moerdiono pernah bilang ke sy, di zaman P Harto, pidato Presiden lewat seleksi ketat, krn ucapan RI1 harus akurat tepat. Dr staf pembuat pidato, diseleksi 2 tahap baru ke Mensesneg, terakhir P Harto sendiri ikut koreksi.

Nah ini siapa yg siapkan teks? Kasihan dong Presiden," tulis Fadli Zon.

Menteri Perdagangan Lutfi Meminta Maaf

Atas beredarnya video pernyataan Jokowi soal bipang hingga menumbulkan kegaduhan, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menyampaikan permintaan maaf.

Lufi mengatakan, dalam konteks secara keseluruhan, pernyataan Presiden dalam video itu untuk mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan membeli produk lokal.

Lutfi juga mengingatkan pada 13-14 Mei 2021 adalah libur Hari Raya Idulfitri dan 13 Mei 2021 juga adalah hari libur Kenaikan Yesus Kristus.

Jadi ada dua hari libur keagamaan yang dirayakan dalam waktu yang bersamaan.

Nah, menurut Lutfi, pernyataan Presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah.

Setiap makanan memiliki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal. 

"Kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam."

Baca juga: Tangis Joanna Alexandra Pecah saat Raditya Oloan akan Dimakamkan, Ucap Janji Ini pada Suami

Baca juga: Puing-puing Roket China Jatuh kembali ke Bumi, Diduga Hancur di Samudra Hindia

"Tentu  kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam," jelas Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/5/2021). 

Meski demikian, Lutfi meminta maaf apabila video tersebut menimbulkan kesalahpahaman. 

"Sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden. Kami memohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman, karena niat kami hanya ingin agar kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri, termasuk berbagai kuliner khas daerah dan menghargai keberagaaman bangsa kita," ungkapnya.

(TribunPalu.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved