Pasar Simpong Terbakar
Kisah Petugas Damkar Banggai saat Kebakaran Pasar Simpong: Lebaran dengan Api
Semua orang tidak menyangka kebakaran besar bakal terjadi di pasar Simpong, tepat di momen lebaran Idulfitri 2021 M/1442 H, Kamis (13/5/2021).
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Semua orang tidak menyangka kebakaran besar bakal terjadi di pasar Simpong, tepat di momen lebaran Idulfitri 2021 M/1442 H, Kamis (13/5/2021).
Begitupun dengan petugas pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Rencana salat Idulfitri bersama keluarga akhirnya batal, panggilan kemanusiaan yang didahulukan.
"Saya tidak salat (Idulfitri) lagi. Saya langsung ke pasar Simpong, bergabung dengan teman-teman berusaha padamkan api," kata Adi, seorang petugas damkar Banggai.
Baca juga: Nagita Bagi-bagi THR untuk Keponakannya, Raffi Ahmad Kaget saat Lihat Isinya: THR dari Dia Banyak
Baca juga: Undangan Haul ke-53 Guru Tua Beredar di Sosmed, Pengurus PB Alkhairaat: Hanya untuk Keluarga
Baca juga: Sakit Hati Karena Diputuskan oleh Pujaan Hati, Pria di Sidrap Nekat Begal Mantan Pacar
Di pagi itu, sekitar pukul 05.00 Wita, Adi sudah menyiapkan perlengkapan salat, tinggal mandi langsung berangkat ke masjid.
Tiba-tiba ada panggilan telepon dari rekannya agar segera datang ke pasar Simpong untuk membantu proses pemadaman.
Saat itu, petugas memang sedikit kewalahan menjinakan api.
Karena selain tiupan angin yang cukup kencang, ratusan lapak pedagang itu hanya terbuat dari kayu seadanya.
"Setelah terima telpon saya langsung ke pasar Simpong," tuturnya.
Cerita serupa juga diutarakan Kepala Seksi Bidang Damkar Banggai, Rudi Sangaji.
"Mau bagaimana lagi, akhirnya kami lebaran dengan api," tuturnya, tersenyum.
Baca juga: Puncak Arus Balik Diprediksi Terjadi Akhir Pekan Ini, 1.5 Juta Kendaraan Diperkirakan Masuk Jakarta
Baca juga: Kenakan Kostum Komodo, Ayu Maulida Tampil Memukai di Ajang Miss Universe 2020
Kata Rudi, inilah risiko pekerjaan sebagai petugas Damkar, arus siap di mana dan kapan pun itu.
Bahkan, kepentingan keluarga harus ditanggalkan dulu demi keselamatan banyak orang.
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Banggai sendiri menerjunkan tiga armada tembak dan satu armada suplai, lalu dibantu satu armada suplai BPBD, satu armada suplai PDAM, dan satu armada suplai milik PMI Banggai.
Beberapa menit setelah kebakaran terjadi, Kamis (13/5/2021) sekitar pukul 04.30 Wita, armada dan personel pemadan kebakaran sudah siaga di lokasi kejadian.
Namun, kata Rudi, petugas belum bertindak karena aliran listrik masih mengalir.
Nanti hampir satu jam menunggu barulah PLN memutus aliran listrik di area pasar Simpong.
“Kami tidak mau ambil risiko. Berbahaya bagi petugas karena bisa tersengat listrik. Ada dua petugas yang pernah kesetrum sebelumnya karena nekat memadamkan api di saat aliran listrik masih mengalir,” ungkap Kepala Seksi Bidang Damkar Banggai, Rudi Sangaji, kepada TribunPalu.com.
Koordinasi antara PLN dan Damkar yang kurang baik ini membuat api dengan leluasa melahap lapak pedagang hingga rata dengan tanah.
Apalagi ratusan lapak itu hanya terbuat dari kayu seadanya, dan ditambah lagi tiupan angin yang cukup kencang di pagi hari. (*)