Begini Cerita Korban Selamat dari Pembantaian Kelompok MIT di Poso
Seorang warga berinisial P tak bisa melupakan peristiwa pembunuhan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Seorang warga berinisial P tak bisa melupakan peristiwa pembunuhan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa (11/5/2021).
Sebelum kejadian itu, P mengaku sedang perjalanan menuju ke kebun, tempat kelompok MIT melancarkan aksi.
Lalu, di tengah perjalanan, sekitar 200 meter dari kebunnya, tiba-tiba ia bertemu dengan anggota kelompok MIT bernama Qatar.
Saat itu Qatar, kata P, memanggilnya dengan isyarat menggunakan tangan.
Baca juga: Kasus Anak Gugat Ibu Kandung di Lombok, Lebaran Tak Datangi Sang Ibu Meski Rumah Bersebelahan
Baca juga: Apa Itu Vaksin Gotong Royong? Ini Cara Pendaftaran Vaksin Gotong Royong hingga Tarif Vaksinasi
Baca juga: Menteri Tjahjo Mengatakan Pihaknya akan Selidiki 134 ASN yang Nekat Mudik dan Beri Sanksi Tegas
Setelah meyakini orang tersebut merupakan anggota kelompok teroris MIT, P kemudian memilih kabur menuju perkampungan.
"Saya yakin dia orangnya (Qatar) karena sesuai dengan edaran foto, maka saya langsung lari dan Qatar berusaha mengejar," ungkap P, Selasa (18/5/2021).
Rupanya, saat itu P menyadari ada empat orang lainnya yang berusaha mengejarnya.
"Setelah beberapa meter saya sempat melirik ke belakang. Ternyata ada lagi empat orang lainnya bersama Qatar mengejar saya," ujarnya.
Dalam kesaksiannya, P melihat sosok Qatar sama dengan saat ia bertemu dengannya setahun lalu.
Qatar, kata dia, menggunakan pakaian lengan panjang berwarna hitam ditutupi rompi layaknya aparat kepolisian.
Baca juga: Menteri Tjahjo Mengatakan Pihaknya akan Selidiki 134 ASN yang Nekat Mudik dan Beri Sanksi Tegas
Baca juga: Pengakuan Pengemis Diperlakukan Tak Menyenangkan Oleh Ayu Ting Ting Tuai Pro Kontra Netizen
Baca juga: Meluncur di Indonesia Malam Ini, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Redmi Note 10S
Setelah lolos dari kejaran kelompok MIT, P langsung melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya.
"Tidak ada yang berubah dari penampilan Qatar. Mulai dari pakaian, warna kulit dan rambutnya persis seperti setahun lalu. Wajahnya juga sama dengan foto yang diedarkan," ujar P.
P pun mengaku masih trauma atas kejadian tersebut.
Pria berusia 25 tahun itu merasa bersyukur masih bisa selamat dari aksi teror Kelompok MIT.
Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora diketahui kembali melancarkan aksi teror dengan membunuh empat warga asal Toraja, Sulawesi Selatan.
Keempat korban tewas tersebut diketahui yakni Simson Susa, Lukas Lese, Paulus Papa dan Marten Solon.(*)