Gerhana Bulan Total 2021

Belangsung Besok, Ini Dampak Gerhana Bulan Total pada Ombak di Laut Menurut BMKG

Menurut Badan Metrologi, Klimatologi dan Gesofosikan (BMKG) fenoma langka itu sedikit berdampak pada tinggi gelombang ombak di laut.

Editor: Haqir Muhakir
handover
Ilustrasi Gerhana Bulan Total 

Laporan TribunPalu.com, Nur Saleha

TRIBUNPALU.COM, PALU - Gerhana Bulan Total akan berlangsung Rabu (26/5/2021) besok.

Menurut Badan Metrologi, Klimatologi dan Gesofosikan (BMKG) fenoma langka itu sedikit berdampak pada tinggi gelombang ombak di laut.

Sub Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas l Palu, Hendrik Leopatty mengatakan, tidak ada dampak yang serius dengan kemunculan Gerhana Bulan Total tersebut.

"Tidak ada dampaknya pada cuaca dan iklim, Kemungkinan pasang surut di pantai," jelasnya, Selasa (25/5/2021) sore.

Baca juga: Kanwil Kemenag Sulteng Masih Menunggu Jumlah Pasti Formasi CPNS Tahun 2021

Baca juga: Rusdi Mastura: Sulteng Daerah Kaya tapi Tidak Memberikan Kesejahteraan pada Masyarakat

Baca juga: Pernah Viral Kasus Pembunuhan di Panti Asuhan Palu, Pelaku Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

pasang surat ombak di laut itu terjadi saat kemunculan Gerhana Bulan Total pada Januari 2018 silam.

Hendrik menambahkan, pihaknya akan lakukan pengamatan terkait Gerhana Bulan Total.

Pengamatan tersebut akan dilakukan di wilayah kantor BMKG, Kelurahan Balaroa, Kecamatana Palu Barat, Kota Palu, Sulteng dan dimulai pukul 16.00 WITA.

Gerhana Bulan Total Terjadi 26 Mei 2021, Bisa Disaksikan dari Sulteng Tanpa Alat Bantu Optik

Gerhana Bulan Total akan berlangsung pada 26 Mei 2021 mendatang setelah kemunculannya 3 tahun yang lalu.

Gerhana Bulan Total kali ini dapat disaksikan dengan jelas di bagian Timur wilayah Indonesia tanpa menggunakan alat bantu optik apapun.

Gerhana bulan total kali ini sangat spesial dan disebut sebagai Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.

Hal tersebut dikarenakan bulan akan tampak merah dan lebih besar dari biasanya.

Merahnya bulan tersebut terjadi akibat pembiasan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi.

Baca juga: Pengelolaan Sampah 3R di Duyu Beroperasi Kembali, Bisa Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Warga Palu

Baca juga: Penyebab TNI-Polri Sulit Tangkap KKB Papua, Ada Tameng Hidup hingga Informan Rahasia

Sub Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas l Palu, Hendrik Leopatty mengatakan, pihaknya akan lakukan pengamatan terkait Gerhana Bulan Total.

Pengamatan tersebut akan dilakukan di wilayah kantor BMKG, Kelurahan Balaroa, Kecamatana Palu Barat, Kota Palu, Sulteng dan dimulai pukul 16.00 WITA.

"Sejak kemarin kami sudah cek lokasi, karena status covid sekarang ini jadi kami berusaha menjauhi kerumunan dan kami pilih memantau di tempat kami saja dan persiapannya juga sudah standby," jelas Hendrik saat diwawancara TribunPalu.com, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Prajurit TNI Dikeroyok Hingga Babak Belur, Intel TNI AL Turun Tangan Buru Pelaku

Baca juga: SMKN 1 Luwuk Terbakar, Kepala Sekolah: Arsip Ijazah Tidak Ada yang Selamat

Baca juga: BREAKING NEWS: SMKN 1 Luwuk Ludes Dilalap Si Jago Merah, Api Diduga Berasal dari Belakang Sekolah

Hendrik mengungkapkan, Gerhana Bulan Total tersebut juga dapat disaksikan dengan mata telanjang serta dapat dilihat dari tempat mana pun.

Tetapi dari pihak BMKG akan memantau memakai teropong hilal atau gerhana

"Bulan ini kan bisa dilihat di mana saja, tapi sebagai BMKG punya tugas dan tanggung jawab," ungkapnya

"Jadi kami pihak BMKG memakai alat jadi lebih jernih kemudian kami lakukan streaming dan kami lakukan secara serentak di beberapa lokasi di seluruh Indonesia," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved