Viral
Viral Pidato 4 Menit Jenderal TNI Andika Perkasa: Sampai Saya Terima Laporan, Awas!
Viral video berdurasi empat menit berisi pidato Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
TRIBUNPALU.COM - Viral video berdurasi empat menit berisi pidato Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Video tersebut viral di media sosial, memperlihatkan ketegasan Jenderal TNI lulusan Akademi Militer tahun 1987 tersebut.
Jenderal TNI Andika Perkasa mengeluarkan ultimatum bagi pihak-pihak yang masih memungut iuran pendidikan tentara.
Hal tersebut disampaikan Jenderal TNI Andika Perkasa dalam rapat pimpinan (Rapim) TNI AD 2021 yang berlangsung secara luring dan daring, Sabtu (29/5).
Baca juga: Update Harga Barang Kebutuhan Pokok di Kota Palu Per 2 Juni 2021
Baca juga: Tak Punya Pasangan karena Perceraian, Bapak Nekat Nodai Anak Kandung untuk Lampiaskan Nafsu Bejat
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Kamis 3 Juni 2021: Waspada Cuaca Ekstrem Hujan dan Angin Kencang di Jateng
Sikap tegas Jenderal Andika bahkan dibarengi dengan ancaman hingga mengucapkan kata: awas!
“Saya tidak ingin lagi ada iuran, apa pun alasannya. Kita dulu waktu pendidikan pertama, tidak ada iuran-iuran. Dinas, Aspers dalam hal ini, sudah merencanakan (penganggaran). Ada uang makan, ada uang saku, atau apa pun namanya sebelum dilantik sudah ada,” tandasnya.
Sebelumnya Jenderal Andika menyinggung kehadiran panglima-panglima kodam yang membawahi Rindam, komandan Kodiklat, gubernur Akmil, komandan Secapa, dan komandan Sesko baik secara luring maupun daring.
Mereka disebut mengingat jabatannya merupakan penanggung jawab di berbagai tingkatan pendidikan ketentaraan.
Jenderal Andika menegaskan akan menganggap mereka tahu jika masih ada iuran di lembaga-lembaga pendidikan yang dipimpin masing-masing.
“Kita harus perbaiki, nggak perlu dikoordinir (pakai iuran). Kalau mereka mau jajan, buka kantin, beli aja masing-masing,” paparnya.
Kebijakan itu harus dilakukan untuk menutup ruang bagi “petualang-petualang” supaya tidak beraksi lagi.
Jenderal Andika kemudian mengeluarkan lagi ancamannya.
“Kalau saya masih dengar, ada laporan, saya anggap komandannya tahu. Berarti akan ada konsekuensi,” tandasnya.
Masih belum cukup, ultimatum yang sama disampaikan lagi sebelum Jenderal Andika menutup pidatonya.
“Sampai saya terima laporan, awas! Saya kasih waktu dua minggu. Masing-masing komandan tadi beresin, telusuri ke bawah,” ungkapnya.
Calon kuat panglima TNI itu meminta bawahannya tidak perlu meragukan keseriusannya dalam kebijakan penghapusan iuran tersebut.
“Dua minggu dari sekarang masih ada laporan, ya sudah, siap-siap saja. Nggak usah ragu, saya buktikan,” tuturnya.
Dia kemudian menegaskan kebijakan tersebut sekaligus sebagai usaha memperbaiki diri bagi TNI AD.
Pidato tersebut kemudian disambut tepuk tangan bertubi-tubi saat Jenderal Andika mengakhirinya.
Calon Panglima TNI
Bersama KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, Jenderal Andika merupakan calon pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki pensiun pada akhir tahun ini.
Dia lahir di Bandung, Jawa Barat pada 21 Desember 1964.
Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.
Andika menjadi jenderal TNI yang memiliki gelar akademik sangat panjang.
Di belakang namanya tercantum titel S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D.
Merupakan lulusan The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, USA), National War College, dan National Defense University (Washington D.C., USA).
Dia juga lulus dari kampus ternama lainnya, Harvard University (Massachusetts, USA) dan The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University (Washington D.C., USA).
Selain pendidikan umum, Andika yang lulus Akademi Militer tahun 1987 ini mengikuti Sesarcab Infanteri, Pendidikan Komando Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000), Sesko TNI hingga Lemhannas RI
Rekam jejak militernya dimulai ketika lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 1987.
Andika kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Karirnya di Korps Baret Merah sangat cemerlang.
Ia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), Komandan Unit 3 Grup 2/Para Komando Kopassus (1987) hingga Komandan Tim 3 Sat Gultor 81 (1995).
Karir militer Andika sangat panjang dan cemerlang hingga terakhir dirinya menjabat sebagai Pangkostrad.
Sebelumnya juga pernah menjabat Komandan Paspampres dan Pangdam XII/Tanjungpura.
Pengalaman lain adalah Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Sumatra Utara.
Kemudian naik pangkat Brigadir Jenderal TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) pada tanggal 25 November 2013. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com